Management systems for dairy cattle

Management systems for dairy cattle
Three major grazing systems were identified in the study area. Tethering (n=39
farms; 60.9%), which involved tying the cow on a rope and occasionally moving it
from time to time to a fresh grazing area, was identified as the most dominant
management system. Zero grazing (n=17 farms; 26.6%) and extensive grazing (n=8
farms; 12.5%) were the other two management systems. Under zero grazing, cattle were totally confined with limited movement and the farmers offered water and feed
to the animal kept in an enclosure while in extensive system animals were herded and
left to roam in the wilderness in search for pastures and water but returned home in
the evening. Both the tethered and extensively grazed cattle were occasionally
supplemented with crop residues and other feed resources in the evening upon
returning to their resting areas.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sistem manajemen bagi sapi perahTiga sistem merumput utama telah diidentifikasi dalam areal studi. Penarikan (n = 39peternakan; 60,9%), yang melibatkan mengikat sapi pada tali dan kadang-kadang bergerakdari waktu ke waktu ke area merumput segar, diidentifikasi sebagai yang paling dominansistem manajemen. Merumput nol (n = 17 peternakan; 26.6%) dan luas merumput (n = 8peternakan; 12.5%) adalah sistem manajemen lainnya dua. Di bawah nol merumput ternak benar-benar terbatas dengan membatasi gerak dan petani ditawarkan air dan feedhewan yang disimpan dalam kandang sementara dalam sistem ekstensif hewan berkumpul dandibiarkan berkeliaran di padang gurun dalam mencari padang rumput dan air tetapi kembali rumah dimalam hari. Kedua ditambatkan dan ekstensif menggembalakan ternak yang kadang-kadangdilengkapi dengan sisa tanaman dan sumber daya lainnya pakan di malam hari setelahkembali ke wilayah mereka beristirahat.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sistem manajemen untuk sapi perah
Tiga sistem penggembalaan utama yang diidentifikasi di daerah penelitian. Tethering (n = 39
peternakan; 60,9%), yang melibatkan mengikat sapi pada tali dan kadang-kadang bergerak
dari waktu ke waktu untuk area penggembalaan segar, diidentifikasi sebagai yang paling dominan
sistem manajemen. Nol penggembalaan (n = 17 peternakan; 26,6%) dan penggembalaan yang luas (n = 8
peternakan; 12,5%) adalah dua sistem manajemen lainnya. Di bawah nol penggembalaan, ternak benar-benar terbatas dengan gerakan terbatas dan petani menawarkan air dan pakan
untuk hewan disimpan di kandang sementara pada hewan sistem ekstensif digiring dan
dibiarkan berkeliaran di padang gurun dalam mencari padang rumput dan air tetapi kembali ke rumah di
dalam malam. Kedua sapi ditambatkan dan ekstensif menyerempet yang kadang-kadang
dilengkapi dengan sisa tanaman dan sumber daya lainnya pakan di malam hari setelah
kembali ke daerah mereka beristirahat.