Kurikulum A adalah salah satu elemen dari banyak faktor dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Mulai tahun akademik ini, sekolah-sekolah seluruh Indonesia akan menggunakan kurikulum baru yang disebut K-13. Ini merupakan perbaikan atas kurikulum KTSP 2006 dan sekarang mengevaluasi sikap, pengetahuan, dan kompetensi. Isi kurikulum dirumuskan pada Kompetensi Inti atau Core Competence, yang kemudian akan dijelaskan lebih dalam Kompetensi Dasar atau Basic Kompetensi. Kompetensi Inti adalah perspektif umum tentang sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang perlu dipelajari oleh siswa dalam sekolah tertentu, kelas, dan subjek. Salah satu ciri K-13 adalah untuk memperkuat dan memperkaya semua mata pelajaran dalam prinsip-prinsip akumulatif dan terhubung. Sistem evaluasi kurikulum baru ini berbeda dari yang sebelumnya. Akan ada penjelasan yang jelas dan rinci tentang masing-masing siswa sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Setiap guru dari setiap subyek akan menilai kinerja perilaku siswa di sisi agama, kejujuran, disiplin, tanggung jawab, perhatian, kesopanan, dan rasa percaya diri. Untuk aspek pengetahuan, evaluasi akan didasarkan pada tes harian, tes lisan, dan pekerjaan rumah. Kemampuan siswa akan didasarkan pada bagaimana mereka menyelesaikan proyek-proyek mereka, tes praktis, dan membangun portofolio mereka. Sebuah sistem penilaian yang komprehensif dan terpadu diharapkan untuk menggambarkan kinerja nyata siswa dan prestasi selama sesi belajar. Di rapor, tidak akan ada sistem numerik 0-100 digunakan lagi. Ini akan menjadi skala AD dengan sistem penilaian proporsional 1-4. Metode pengajaran juga akan dikembangkan menjadi pendekatan pembelajaran ilmiah, melalui langkah-langkah berikut: pengamatan - pertanyaan - mengumpulkan informasi - bergaul - berkomunikasi. Pertama, guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengamati topik. Dari pengamatan, para siswa diharapkan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan dari topik yang terkait. Dari pertanyaan-pertanyaan ini, siswa diarahkan untuk mengumpulkan informasi yang mungkin yang mungkin berhubungan dengan informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Kemudian, guru dan siswa mengasosiasikan item ini menjadi sebuah konsep yang bermakna. Pada akhirnya, para siswa diharapkan dapat mengkomunikasikan pengetahuan ke dalam pengalaman lebih berlaku. Kesimpulannya, K-13 sebenarnya dirancang untuk mengakomodasi permintaan dari kombinasi sempurna dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sebagai pemula, akan ada banyak penyesuaian. Namun, para guru telah melalui resimen pelatihan intensif untuk melaksanakan kurikulum baru ini berhasil.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..