3. A proactive BSC methodology (PBC

3. A proactive BSC methodology (PBCSM)


According to authors Kaplan and Norton (2004), successful execution of a strategy (Breakthrough Results) requires two components: {Breakthrough Results} = {Describe the Strategy} + {Manage the Strategy}
Later, these authors deal with the issue of strategic maps, which should describe the visualization and strategy and rewrite the original equation as follows:
{Breakthrough Results} = {Strategy Maps}
[describe] + {Balanced Scorecard}
[measure] + {Strategy focused company} [manage] (1)

According to Proactive BSC methodology, both equations are missing an important component - simulation strategy.
{Breakthrough Results} = {FCMs}
[simulate] + {FCMs}
[describe] +{Balanced Scorecard}
[measure] + {Strategy focused company} [manage] (2)
In order to use this new component, it recommended using fuzzy cognitive maps (FCM). By using FCMs, the proposed methodology generates a dynamic network of interconnected key performance indicators (KPIs), simulates each KPI with imprecise relationships and quanties the impact of each KPI to other KPIs in order to adjust targets of performance. FCMs are illustrated as causal-loop diagrams.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

3. proaktif BSC metodologi (PBCSM)Menurut penulis Kaplan dan Norton (2004), keberhasilan pelaksanaan strategi (terobosan hasil) memerlukan dua komponen: {hasil terobosan} = {menggambarkan strategi} + {mengelola strategi}Kemudian, penulis ini berurusan dengan masalah strategis peta, yang harus menggambarkan visualisasi dan strategi dan menulis ulang persamaan asli sebagai berikut:{Hasil terobosan} = {strategi Maps} [menggambarkan] + {Balanced Scorecard} [ukuran] + {strategi terfokus perusahaan} [mengelola] (1) Menurut metodologi proaktif BSC, persamaan kedua yang hilang komponen penting - strategi simulasi. {Hasil terobosan} = {FCMs} [mensimulasikan] + {FCMs} [menggambarkan] + {Balanced Scorecard} [ukuran] + {strategi terfokus perusahaan} [mengelola] (2) Untuk menggunakan komponen baru ini, itu disarankan menggunakan kabur kognitif maps (FCM). Dengan menggunakan FCMs, metodologi yang diusulkan menghasilkan jaringan dinamis indikator saling berhubungan kinerja utama (KPI), mensimulasikan KPI masing-masing dengan hubungan yang tidak tepat dan quanties dampak dari setiap KPI untuk KPI lain untuk menyesuaikan target kinerja. FCMs digambarkan sebagai kausal-loop diagram.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

3. Sebuah BSC metodologi proaktif (PBCSM) Menurut penulis Kaplan dan Norton (2004), keberhasilan pelaksanaan strategi (Hasil Terobosan) membutuhkan dua komponen: {Terobosan Hasil} = {Jelaskan Strategi} + {Mengelola Strategi} Kemudian, penulis ini berurusan dengan isu peta strategis, yang harus menjelaskan visualisasi dan strategi dan menulis ulang persamaan asli sebagai berikut: {terobosan Hasil} = {strategi Maps} [menjelaskan] + {Balance Scorecard} [ukuran] + {perusahaan strategi fokus } [mengelola] (1) Menurut metodologi Proaktif BSC, baik persamaan hilang komponen penting - strategi simulasi. {Hasil terobosan} = {FCMs} [mensimulasikan] + {FCMs} [menjelaskan] + {Balance Scorecard} [ukuran] + {Strategi fokus perusahaan} [mengelola] (2) untuk menggunakan komponen baru ini, dianjurkan menggunakan peta kognitif kabur (FCM). Dengan menggunakan FCMs, metodologi yang diusulkan menghasilkan jaringan yang dinamis dari indikator kinerja utama yang saling berhubungan (KPI), mensimulasikan setiap KPI dengan hubungan tidak tepat dan quanties dampak dari setiap KPI untuk KPI lain untuk menyesuaikan target kinerja. FCMs diilustrasikan sebagai diagram kausal loop.