he Phocians, the Greeks just south

he Phocians, the Greeks just south of the Thessalians. This so-called Sacred
War, a tangled affair involving the oracle of Apollo at Delphi, pitted Philip
and his Greek allies against the Phocians and their allies, among whom were
the Athenians. Philip and his side gained the upper hand in this conflict,
and by the late 340s B.C. Philip had cajoled or forced most of northern and
central Greece to follow his lead in foreign policy. His goal then became to
lead a united Macedonian and Greek army against the Persian Empire. His
announced reason sprang from a central theme in Greek understanding of
the past: the need to avenge the Persian invasion of Macedonia and Greece
of 480 B.C. Philip also feared the potentially destabilizing effect on his kingdom if his reinvigorated army were left with nothing to do. To launch his
grandiose invasion, however, he needed to strengthen his alliance by adding the forces of southern Greece to it.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dia Phocis (Phocian), orang-orang Yunani Selatan Thessalians. Suci ini disebut Perang, urusan yang kusut yang melibatkan oracle Apollo di Delphi, diadu Philip dan sekutunya Yunani melawan Phocis (Phocian) dan sekutu-sekutu mereka, di antaranya Athena. Philip dan sisinya memperoleh tangan atas dalam konflik ini, dan oleh B.C. 340s akhir Philip telah cajoled atau memaksa sebagian besar Utara dan Yunani tengah untuk mengikuti teladannya dalam kebijakan luar negeri. Tujuannya kemudian menjadi memimpin pasukan Makedonia dan Yunani yang bersatu melawan Kekaisaran Persia. Nya mengumumkan alasan melompat dari tema sentral dalam pemahaman Yunani masa lalu: kebutuhan untuk membalas invasi Persia Macedonia dan Yunani 480 SM Philip juga takut pengaruh berpotensi destabilisasi kerajaannya jika pasukannya kewilayahan yang tersisa dengan tidak ada hubungannya. Untuk memulai nya invasi megah, namun, ia diperlukan untuk memperkuat aliansi dengan menambahkan kekuatan Crete, Yunani.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

ia Phocians, orang-orang Yunani di selatan Thessalians. Ini disebut Sacred
Perang, urusan kusut yang melibatkan oracle Apollo di Delphi, mengadu Philip
dan sekutunya Yunani melawan Phocians dan sekutu mereka, di antaranya
orang Atena. Philip dan timnya meraih kemenangan dalam konflik ini,
dan oleh 340-an akhir BC Philip telah memperdaya atau dipaksa sebagian besar bagian utara dan
tengah Yunani untuk mengikuti jejaknya dalam kebijakan luar negeri. Tujuannya kemudian menjadi untuk
memimpin tentara Macedonia dan Yunani bersatu melawan Kekaisaran Persia. Nya
alasan mengumumkan muncul dari tema sentral dalam pemahaman Yunani
masa lalu: kebutuhan untuk membalas invasi Persia Makedonia dan Yunani
dari 480 SM Philip juga takut efek berpotensi mendestabilisasi di kerajaannya jika pasukannya kebangkitan yang tersisa dengan tidak ada hubungannya. Untuk memulai nya
invasi megah, namun, ia diperlukan untuk memperkuat aliansi dengan menambahkan kekuatan Yunani selatan untuk itu.