IntroductionSince more than 50 year

Introduction
Since more than 50 years, the corporate social responsibility (CSR) has continued to remain a significant topic of interest in the management literature for more than
50 years (Burton and Goldsby, 2009, due to growing recognition of the need to address
non-market forces in the business environment (Perrini et al., 2007). However, from practical context, CSR has become a main stream and debatable issue for all organisations (large, medium and small enterprises). Among the varied organisations, CSR practices by
large firms are widely addressed by the researchers whereas research on small and medium enterprises (SMEs) is quite limited (Spence, 2007; Fassin, 2008; Fisher et al., 2009).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

PengenalanSejak lebih dari 50 tahun, tanggung jawab sosial (CSR) terus tetap menjadi topik yang signifikan kepentingan dalam literatur manajemen untuk lebih50 tahun (Burton dan Goldsby, 2009, karena tumbuh pengakuan dari kebutuhan untuk alamatnon-pasar memaksa dalam lingkungan bisnis (Perrini et al., 2007). Namun, dari konteks praktis, CSR telah menjadi arus utama dan diperdebatkan masalah bagi semua organisasi (usaha besar, menengah dan kecil). Antara organisasi-organisasi yang bervariasi, CSR praktik olehperusahaan besar luas ditangani oleh para peneliti sedangkan penelitian pada usaha kecil dan menengah (UKM) sangat terbatas (Spence, 2007; Fassin, 2008; Fisher et al., 2009).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pendahuluan
Sejak lebih dari 50 tahun, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terus tetap menjadi topik yang signifikan kepentingan dalam literatur manajemen selama lebih dari
50 tahun (Burton dan Goldsby 2009, karena tumbuh pengakuan atas kebutuhan untuk mengatasi
non kekuatan pasar dalam lingkungan bisnis (Perrini et al., 2007). Namun, dari konteks praktis, CSR telah menjadi arus utama dan isu yang diperdebatkan untuk semua organisasi (besar, menengah dan kecil). di antara organisasi bervariasi, praktik CSR oleh
perusahaan-perusahaan besar secara luas ditangani oleh peneliti sedangkan penelitian pada usaha kecil dan menengah (UKM) sangat terbatas (Spence, 2007; Fassin, 2008; Fisher et al, 2009.).