I trotted down the stairs to find A

I trotted down the stairs to find America, and passed a
sullen Travis, who seemed annoyed with the drunken girl
speaking to him. He followed me into the hall as I tugged on
America’s dress.
“You guys can go ahead. Parker offered me a ride
home.”
“What?” America said with excitement in her eyes.
“What?” Travis asked, angry.
“Is there a problem?” America asked him.
He glared at America, and then pulled me around the
corner, his jaw flitting under his skin. “You don’t even
know the guy.”
I pulled my arm from his grip. “This is none of your
business, Travis.”
“The hell if it’s not. I’m not letting you ride home with a
complete stranger. What if he tries something on you?”
“Good! He’s cute!”
Travis’ expression contorted from surprise to anger,
and I braced myself for what he might say next. “Parker
Hayes, Pidge? Really? Parker Hayes,” he repeated with
disdain. “What kind of name is that, anyway?”
I crossed my arms. “Stop it, Trav. You’re being a jerk.”
He leaned in, seeming flustered. “I’ll kill him if he
touches you.”
“I like him,” I said, emphasizing every word.
He seemed stunned at my confession, and then his
features turned severe. “Fine. If he ends up holding you
down in the backseat of his car, don’t come crying to me.”
My mouth popped open, offended and instantly furious.
“Don’t worry, I won’t,” I said, shouldering passed him.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Berlari menuruni tangga untuk menemukan Amerika, dan lulusTravis cemberut, yang tampak kesal dengan gadis mabukberbicara kepadanya. Ia mengikuti saya ke ruang seperti saya menarik padaGaun Amerika."Kalian dapat pergi ke depan. Parker menawari saya naikrumah.""Apa?" Amerika mengatakan dengan kegembiraan di matanya."Apa?" Travis bertanya, marah."Apakah ada masalah?" Amerika bertanya kepadanya.Dia melotot Amerika, dan kemudian menarik saya di sekitarsudut, rahang beliau melayang di bawah kulit. "Anda tidak bahkantahu orang."Aku menarik lenganku dari pegangannya. "Ini adalah tidak satu pun dari AndaBisnis, Travis.""Neraka jika tidak. Aku tidak akan membiarkan Anda naik rumah denganorang asing. Bagaimana jika ia mencoba sesuatu pada Anda?""Baik! Ia lucu!"Travis' ekspresi mengerut dari kejutan kemarahan,dan aku bersiap diri untuk apa yang mungkin ia katakan selanjutnya. "ParkerHayes, Pidge? Benarkah? Parker Hayes,"ia mengulangi denganpenghinaan. "Apa nama adalah bahwa, sih?"Saya melintasi lengan saya. "Berhenti itu, Trav. Anda sedang brengsek."Dia bersandar di, tampak bingung. "Aku akan membunuhnya kalau diamenyentuh Anda.""Saya suka padanya," kataku, menekankan setiap kata.Ia nampak tertegun pengakuan saya, dan kemudian nyaFitur berubah parah. "Baik. Jika ia berakhir memegang Andaturun di kursi belakang mobil, jangan datang menangis kepada saya."Mulut saya muncul terbuka, tersinggung dan langsung marah."Jangan khawatir, aku tidak akan," kataku, memanggul melewatinya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Aku berlari menuruni tangga untuk menemukan Amerika, dan melewati
Travis cemberut, yang tampak kesal dengan gadis mabuk
berbicara padanya. Dia mengikutiku ke lorong seperti yang saya menarik pada
gaun Amerika.
"Kalian bisa pergi ke depan. Parker menawarkan tumpangan
pulang.
"" Apa? "Kata Amerika dengan kegembiraan di
matanya." Apa? "Tanya Travis,
marah." Apakah ada masalah? "America memintanya.
Dia memelototi Amerika, dan kemudian menarik saya sekitar yang
sudut, rahangnya melayang di bawah kulitnya. "Anda bahkan tidak
tahu orang itu."
Aku menarik lenganku dari genggamannya. "Ini adalah urusan Anda
bisnis, Travis."
"Neraka The jika tidak. Aku tidak akan membiarkan Anda naik rumah dengan
orang asing. Bagaimana jika ia mencoba sesuatu pada Anda?
"" Baik! Dia cute!
"Ekspresi Travis 'berkerut dari kejutan untuk marah,
dan saya menguatkan diri untuk apa yang mungkin ia katakan selanjutnya. "Parker
Hayes, Pidge? Benar-benar? Parker Hayes, "ulangnya dengan
jijik. "Jenis nama Apa itu, sih?"
Aku menyilangkan tangan saya. "Hentikan, Trav. Anda menjadi brengsek.
"Dia membungkuk, tampak bingung. "Aku akan membunuhnya jika dia
menyentuh Anda."
"Saya suka dia," kataku, menekankan setiap kata.
Dia tampak terkejut pada pengakuan saya, dan kemudian nya
fitur berbalik parah. "Baik. Jika dia akhirnya memegang Anda
turun di kursi belakang mobilnya, tidak datang menangis kepada saya.
"Mulutku muncul terbuka, tersinggung dan langsung
marah." Jangan khawatir, aku tidak akan, "kataku, memikul berlalu dia.