To secure battered women’s safety,

To secure battered women’s safety, to promote a violence-free life, to achieve self-sufficiency and independence, to increase the safe surroundings for battered women and their children, to increase access to material resources, to increase legal protection, to reduce the battered women’s isolation, to change cultural beliefs and values that promote violence against women, to change institutional and community decisions that support individual men’s use of abusive tactics against women, to end violence against women, to create a model organization of shared power and leadership, to build a political movement of women, to increase the collective power of women, to end racism, and to end homophobia. (p. 18)

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Untuk mengamankan battered women's keselamatan, untuk mempromosikan hidup bebas dari kekerasan, untuk mencapai swasembada dan kemerdekaan, untuk meningkatkan lingkungan yang aman untuk babak belur wanita dan anak-anak mereka, untuk meningkatkan akses ke sumber daya materi, untuk meningkatkan perlindungan hukum, untuk mengurangi perempuan babak belur isolasi, untuk mengubah keyakinan budaya dan nilai-nilai yang mempromosikan kekerasan terhadap perempuan, perubahan kelembagaan dan keputusan-keputusan masyarakat yang mendukung individu laki-laki menggunakan taktik kasar terhadap perempuan, untuk akhir kekerasan terhadap perempuan, untuk membuat sebuah organisasi model kekuatan bersama dan kepemimpinan, untuk membangun sebuah gerakan politik perempuan, untuk meningkatkan kekuatan kolektif wanita, untuk mengakhiri rasisme, dan homofobia akhir. (ms. 18)

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Untuk menjamin keselamatan wanita korban, untuk mempromosikan kehidupan yang bebas dari kekerasan, untuk mencapai swasembada dan kemandirian, untuk meningkatkan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak-anak mereka, untuk meningkatkan akses ke sumber daya material, untuk meningkatkan perlindungan hukum, untuk mengurangi babak belur isolasi perempuan, untuk mengubah keyakinan budaya dan nilai-nilai yang mempromosikan kekerasan terhadap perempuan, untuk mengubah keputusan kelembagaan dan masyarakat yang mendukung penggunaan pria individu taktik kasar terhadap perempuan, untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan, untuk menciptakan sebuah organisasi model kekuasaan bersama dan kepemimpinan, untuk membangun gerakan politik perempuan, untuk meningkatkan kekuatan kolektif perempuan, untuk mengakhiri rasisme, dan untuk mengakhiri homofobia. (Hal. 18)