The UN system is involved in the wh

The UN system is involved in the whole gamut of issue-areas in international
politics. The second half of this book consists of chapters that focus on the role of
specific international organizations (IOs) in these issue-areas. The first of these
chapters looks at collective security. There are two reasons to begin with collective
security. One is that in many ways it provides the core design function of the UN,
the IO at the heart of the contemporary multilateral system. It is the issue that features
most prominently in the UN Charter, and is probably still the function most
closely associated with the UN in the popular imagination. The second reason is
that many students of international relations are more skeptical of the role of IOs
in the realm of security than in other issue-areas, and those analysts who question
most pointedly whether IOs matter at all tend to focus their skepticism on security
issues.1 Security thus constitutes at the same time a central function of IOs and a
hard-case test of whether or not they matter in international relations.
The core security mechanism of a multilateralist world is the system of collective
security. This is a system in which all participant states agree to forswear the use of
force in the settlement of disputes, and furthermore agree to act collectively against
any state that chooses to initiate the use of force. Such collective action must be
authorized by a multilateral mechanism, in other words, by an IO that is responsible
for defining breaches of international security. Collective security can be contrasted
with more traditional security alliances in that it is inclusive, while alliances
are exclusive. In other words, alliances are usually formed against an outside enemy
(whether current or potential), while a collective security organization aims to
include all states and provide each with security against all of the others.
This is a difficult time to discuss IOs and collective security. In 2003, U.S. forces
occupied Iraq without authorization from the UN Security Council, although the
Security Council did legitimize a temporary occupation of the country after the fact.
There was some discussion that this action could diminish the legitimacy of the
Security Council (and of the UN more broadly) in the long term, and that it
undermines such basic multilateralist concepts as collective security and respect for
international law. Partly in response to these fears, the Secretary-General sponsored a
high-level panel2 to report on the role of the UN in collective security in the twenty-first

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sistem PBB terlibat dalam seluruh gamut wilayah isu dalam internasionalpolitik. Paruh kedua buku ini terdiri dari bab yang fokus pada peranKhusus organisasi internasional (IOs) di bidang masalah ini. Yang pertamaPasal terlihat di keamanan bersama. Ada dua alasan untuk memulai dengan kolektifkeamanan. Salah satunya adalah bahwa dalam banyak cara ini menyediakan fungsi desain inti PBB,IO di jantung dari sistem multilateral kontemporer. Itu adalah masalah yang fiturpaling menonjol dalam Piagam PBB, dan mungkin masih fungsi palingterkait erat dengan PBB dalam imajinasi populer. Alasan kedua adalahbahwa banyak mahasiswa hubungan internasional lebih skeptis dari peran IOsdalam dunia keamanan daripada di daerah masalah lain, dan analis orang-orang yang mempertanyakanpaling tajam Apakah IOs masalah sama sekali cenderung fokus keraguan mereka pada keamananIssues.1 keamanan sehingga merupakan pada saat yang sama fungsi utama dari IOs danKasus keras tes apakah atau tidak mereka penting dalam hubungan internasional.Mekanisme keamanan inti dunia multilateralist adalah sistem kolektifkeamanan. Ini adalah sistem di mana semua negara Peserta setuju untuk forswear penggunaankekuatan dalam penyelesaian sengketa, dan selanjutnya setuju untuk bertindak secara kolektif melawansetiap negara yang memilih untuk memulai penggunaan kekerasan. Tindakan kolektif tersebut harusdisahkan oleh mekanisme multilateral, dengan kata lain, IO yang bertanggung jawabuntuk mendefinisikan pelanggaran keamanan internasional. Keamanan bersama dapat kontrasdengan aliansi keamanan lebih tradisional yang sangat inklusif, sementara aliansieksklusif. Dengan kata lain, Aliansi biasanya terbentuk melawan musuh di luar(Apakah saat ini atau potensial), sementara organisasi kolektif keamanan yang bertujuan untuktermasuk semua negara dan memberikan masing-masing dengan keamanan terhadap yang lain.Ini adalah waktu yang sulit untuk mendiskusikan IOs dan keamanan bersama. Pada tahun 2003, pasukan ASpendudukan Irak tanpa otorisasi dari Dewan Keamanan PBB, meskipunDewan Keamanan Apakah melegitimasi pendudukan negara sementara setelah fakta.Ada beberapa diskusi bahwa tindakan ini dapat mengurangi legitimasiDewan Keamanan (dan PBB lebih luas) dalam jangka panjang, dan itumelemahkan konsep-konsep dasar multilateralist tersebut sebagai kolektif keamanan dan penghormatanhukum internasional. Sebagian sebagai tanggapan terhadap ketakutan ini, Sekretaris disponsoripanel2 tingkat tinggi untuk melaporkan tentang peran PBB dalam kolektif keamanan di XXI