But these statistics cannot be used

But these statistics cannot be used if there is more than one independent

variable. To perform multivariable analysis with dichotomous outcomes
use
multiple
(binary)
logistic
regression.
9
To appreciate the value of logistic regression for analyzing dichotomous
variables, look at Figure 3.4. It shows the association between skeletal muscle
strength (measured in the deltoid muscle) and presence of cardiomyopathy
among alcoholics.
You can see that at low levels of muscle strength (left-hand
side of the curve), there are several closed circles (representing patients with
cardiomyopathy) while there are no open circles (patients with normal cardiac
function).
In
contrast,
at
high
levels
of
muscle
strength
(right-hand
side

10
of the curve) there are many open circles and few closed circles, reflecting
that patients without cardiomyopathy have normal muscle strength. The triangles
indicate
the
probability
of
cardiomyopathy
at
different
levels
of
muscle

strength.
The
curve
connecting
the
triangles
shows
that
at
intermediate
levels

of

muscle strength, there is a rapidly decreasing proportion of patients with
cardiomyopathy as muscle strength increases.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tapi statistik ini tidak dapat digunakan jika ada lebih dari satu independen variabel. Untuk melakukan analisis multivariabel dengan hasil dikotomis menggunakan beberapa (biner) logistik regresi. 9 Untuk menghargai nilai regresi logistik untuk menganalisis dikotomis variabel, melihat Gambar 3.4. Ini menunjukkan hubungan antara kerangka otot kekuatan (diukur dalam otot deltoid) dan kehadiran dari kardiomiopati antara pecandu alkohol. Anda dapat melihat bahwa pada tingkat rendah dari kekuatan otot (kiri sisi kurva), ada beberapa kalangan ditutup (mewakili pasien dengan kardiomiopati) saat tidak ada lingkaran terbuka (pasien dengan jantung normal fungsi). Dalam Sebaliknya, pada tinggi tingkat dari otot kekuatan (kanan sisi 10 kurva) ada banyak kalangan terbuka dan beberapa ditutup lingkaran, yang mencerminkan bahwa pasien tanpa cardiomyopathy memiliki kekuatan otot yang normal. Itu kekuatan, ada proporsi penurunan cepat dari pasien dengan kardiomiopati sebagai kekuatan otot meningkat.