The taxonomy of this important genu

The taxonomy of this important genus is of general concerns to taxonomists due to the fact that the genus is a complex one and member species are often confused due to diversity in their gross morphology (Gbile, 1979; Knapp, 1991a; Levin et al., 2005) and eco-geographical
distribution (Whalen, 1984; Wunderlin et al., 1993). A number of Solanum species have no conclusive subgeneric or sectional affiliation, even where species were well-characterized, infrageneric groups still exist and their phylogenetic relationships to other groups are generally unknown (Bohs and Olmstead, 1997). Most of the taxonomic confusion surrounding Solanum is due to its large size (Edmond, 1986; Knapp, 1991b; Oyelana, 1997), morphological variation (Edmond, 1977; Gbile 1987), and predominantly tropical distribution (Bohs and Olmstead, 1997). An additional reason is that cultivated plants are much more difficult to classify than wild plants due to the manipulation by man (Schultze-Motel and Meyer, 2005).
Hence

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Taksonomi genus ini penting adalah keprihatinan umum kepada para taksonom karena fakta bahwa genus merupakan satu kompleks dan anggota spesies sering bingung karena keragaman morfologi mereka kotor (Gbile, 1979; Knapp, 1991a; Levin et al, 2005) dan eco-geografis distribusi (Whalen, 1984; Wunderlin et al., 1993). Sejumlah spesies Solanum tidak memiliki konklusif subgeneric atau penampang afiliasi, bahkan mana spesies baik ditandai, infrageneric kelompok tetap eksis dan hubungan filogenetik mereka untuk kelompok lain umumnya diketahui (Bohs dan Olmstead, 1997). Sebagian besar kekeliruan taksonomi yang mengelilingi Solanum adalah karena ukurannya yang besar (Edmond, 1986; Knapp, 1991b; Oyelana, 1997), morfologi variasi (Edmond, 1977; Gbile 1987), dan distribusi dominan tropis (Bohs dan Olmstead, 1997). Alasan tambahan adalah bahwa tanaman yang diusahakan jauh lebih sulit untuk mengklasifikasikan daripada tanaman liar karena manipulasi oleh manusia (Schultze-Motel dan Meyer, 2005). Oleh karena itu

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Taksonomi genus penting ini kekhawatiran umum untuk ahli taksonomi karena fakta bahwa genus adalah satu dan anggota spesies kompleks sering bingung karena keragaman morfologi kotor mereka (Gbile, 1979; Knapp, 1991a;. Levin et al, 2005) dan eco-geografis
distribusi (Whalen, 1984;. Wunderlin et al, 1993). Sejumlah spesies Solanum tidak memiliki afiliasi subgeneric atau sectional konklusif, bahkan di mana spesies yang baik ditandai, kelompok infrageneric masih ada dan hubungan filogenetik mereka kepada kelompok lain pada umumnya tidak diketahui (Bohs dan Olmstead, 1997). Sebagian besar kebingungan taksonomi sekitarnya Solanum adalah karena ukurannya yang besar (Edmond, 1986; Knapp, 1991b; Oyelana, 1997), morfologi variasi (Edmond, 1977; Gbile 1987), dan sebagian besar distribusi tropis (Bohs dan Olmstead, 1997). Alasan tambahan adalah bahwa tanaman dibudidayakan jauh lebih sulit untuk mengklasifikasikan dari tanaman liar karena manipulasi oleh manusia (Schultze-Motel dan Meyer, 2005).
Oleh karena itu