However, plenty of others are still

However, plenty of others are still fumbling awkwardly to adapt to the age of brand publishing.
I heard these findings echoed back last week in Cleveland, where I attended the fifth annual Content Marketing World. It was an impressive event—its size, scale, quality and attitude testament to the energy around the content marketing movement.
I had a chance to spend some time with Joe Pulizzi, the founder of the Content Marketing Institute, producer of Content Marketing World, and widely considered one of the most influential voices in content marketing.
Joe is a showman who wears perfectly orchestrated orange accents to amplify his brand. But while he’s an enthusiastic promoter of the content marketing movement, his comments struck a cautionary tone.
He said that, while last year’s tone reflected unbridled optimism, this year he’s seeing disbelievers. He said that we’re now starting to see more failures than successes—and they’re becoming public.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Namun, banyak orang lain yang masih meraba-raba canggung untuk beradaptasi dengan usia merek penerbitan.Aku mendengar Temuan ini menggemakan kembali minggu lalu di Cleveland, di mana saya menghadiri tahunan kelima dunia pemasaran konten. Itu adalah peristiwa mengesankan-perjanjian dengan ukuran, skala, kualitas, dan sikap untuk energi di sekitar konten pemasaran gerakan.Aku punya kesempatan untuk menghabiskan waktu dengan Joe Pulizzi, pendiri Konten Marketing Institute, produser konten pemasaran dunia, dan secara luas dianggap sebagai salah satu suara-suara yang paling berpengaruh dalam konten pemasaran.Joe adalah pemain sandiwara yang memakai aksen oranye sempurna diatur untuk memperkuat merek. Tapi sementara dia promotor antusias konten pemasaran gerakan, komentarnya memukul nada peringatan.Dia mengatakan bahwa, sementara tahun lalu nada tercermin optimisme tak terkendali, tahun ini dia melihat kafir. Dia berkata bahwa kita sekarang mulai untuk melihat lebih banyak kegagalan daripada kesuksesan- dan mereka menjadi umum.