Within the general framework of com

Within the general framework of compulsory licensing, however,
there has been little consensus on the best way to implement compulsory
licensing. In modern times, nowhere has the divergence in views been
more pronounced than in the context of the compulsory licensing provisions
of TRIPS. This was particularly evident during the negotiations behind
these provisions. While the United States viewed these provisions
with distrust and suspicion, developing countries claimed them to be an
essential part of a workable patent system.23 Commentators have noted
that the resulting provisions, discussed below, were left intentionally
vague, reflecting the parties’ inability to come to an agreement

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam rangka umum wajib perizinan, namun,telah ada sedikit konsensus tentang cara terbaik untuk menerapkan wajiblisensi. Di zaman modern, tempat perbedaan dalam pandangan telahlebih jelas daripada dalam konteks wajib lisensi ketentuanperjalanan. Ini adalah jelas khususnya selama perundingan di belakangketentuan ini. Sementara Amerika melihat ketentuan inidengan ketidakpercayaan dan kecurigaan, negara-negara berkembang mengklaim mereka harusbagian penting dari system.23 paten dapat dikerjakan pengulas telah mencatatkanbahwa ketentuan-ketentuan dihasilkan, dibahas di bawah ini, yang tersisa sengajasamar-samar, mencerminkan pihak ketidakmampuan untuk mencapai kesepakatan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam kerangka umum lisensi wajib, namun
hanya sedikit konsensus mengenai cara terbaik untuk menerapkan wajib
lisensi. Di zaman modern, tempat memiliki perbedaan dalam pandangan menjadi
lebih jelas daripada dalam konteks ketentuan lisensi wajib
dari TRIPS. Hal ini terutama jelas selama negosiasi di balik
ketentuan ini. Sementara Amerika Serikat dilihat ketentuan tersebut
dengan ketidakpercayaan dan kecurigaan, negara-negara berkembang mengklaim mereka untuk menjadi
bagian penting dari paten diterapkan system.23 komentator telah mencatat
bahwa ketentuan yang dihasilkan, dibahas di bawah, yang tersisa sengaja
kabur, mencerminkan ketidakmampuan pihak untuk mencapai persetujuan