ConclusionAs predicted, the relatio

Conclusion
As predicted, the relationship between internal process improvement investment and
applied channel logistics knowledge was stronger for MTO firms than for MTS firms
(H2). However, the predicted positive relationship between internal process
improvement investment and applied channel logistics knowledge for both MTO and
MTS firms (H1) was not supported. The relationship held for MTO firms, but not for
MTS firms. This disconnect for MTS firms has potentially serious implications.
Specifically, we can reasonably assume that no organization makes investments of
scarce financial resources to improve its internal processes without the expectation that
those investments will have positive effects on the organization’s financial performance.
These results throw some doubt on the validity of that critical assumption and therefore
demand further investigation. One explanation for these findings may be found by
examining the level of process integration that occurs in MTO versus MTS firms. That
is, MTO firms generally practice higher degrees of process integration than MTS firms
(Federgruen and Katalan, 1999), and process integration generally creates greater
efficiencies and value across the supply chain (Frohlich and Westbrook, 2001).
Another explanation for thisMTSdisconnect may reside in the “theory of constraints”
(Goldratt and Cox, 1992). This theory states that at any given point in time there is at least
one constraint limiting a system’s performance. In all systems, processes operate at
different rates and with different variances and thus the total system throughput is
constrained by whatever process is out of sync and/or operating at the slowest rate at any
point in time. In this case, internal process improvement spending and applied channel
logistics knowledge are just two of many separate processes contained within a larger
complex integrated system called a supply chain or network. As with any other
integrated system, the total throughput or effectiveness of a supply chain is dependent on
the integration and coordination of the various processes of which it is composed. From
this perspective, it may be argued that MTS firms are less effective, and/or MTO firms
more effective, at integrating and coordinating their internal process improvement
investment with their external logistics processes (applied channel logistics knowledge).
This same argument applies to the MTS disconnect between internal process
improvement investment and financial performance. Specifically, firms practicing
higher levels of integration and coordination of their internal and external processes will
more effectively increase total throughput and profitability (Stank et al., 2001).
Logistics impact
on financial
performance
829
From a practical perspective, the disconnect for MTS firms between internal
process improvement investment and applied channel logistics knowledge, and internal
process improvement investment and financial performance may also be explained by
organizational structures and/or practices that create silos of responsibility related
to internal process improvement investment and applied channel logistics knowledge
activities. For example, compared to MTO firms, it may be more likely that those
responsible for these processes within MTS firms (e.g. operations managers,
logistics managers, marketing managers, purchasing managers, etc.) act more
independently and with less coordination between processes both within and without
the firm. If so, this “silo-ing” of functions and activities would result in less integration
and coordination between internal processes, as represented by internal process
improvement investment, and external processes, as represented by applied channel
logistics knowledge. According to the theory of constraints, this would occur even if the
individual processes were being independently optimized. Such a condition would
help explain the observed results. Unless there is alignment and coordination of
process improvements within a supply chain system, the theoretical and practical
arguments suggest there can be no consistent relationship between those process
improvements and an overall increase in productivity.
The observed relationship between higher applied channel logistics knowledge and
better financial performance for both MTO and MTS firms is as predicted (H3) and the
implication for managers is clear. That is, for all firms, increased applied channel
logistics knowledge is related to improved financial performance. This holds while
controlling for size and uncertainty. It is evident that maintaining and improving
applied channel logistics knowledge should be a priority for all manufacturing
organizations. The results also show that the relationship between applied channel
logistics knowledge and financial performance is stronger for MTO firms than for MTS
firms (H4). This is consistent with previous arguments that greater coordination and
integration of processes within a system leads to greater throughput and profitability.
It is interesting to note that MTO firms were found among all SIC groups (Table II).
Thus, it appears that MTO and MTS strategies are not necessarily dictated by
membership within any particular industry, but may be more a matter of strategic
choice. Although a discussion of the relative merits of MTO versus MTS strategy is
outside the scope of this study, this observation may be of interest to managers looking
for differentiation strategies, and researchers wishing to expand upon these results

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

KesimpulanSeperti prediksi, hubungan antara internal proses peningkatan investasi dansaluran yang diterapkan logistik pengetahuan itu lebih kuat untuk perusahaan MTO daripada bagi perusahaan-perusahaan MTS(H2). Namun, hubungan positif diperkirakan antara internal prosespeningkatan investasi dan saluran yang diterapkan logistik pengetahuan untuk kedua MTO danMTS perusahaan (H1) tidak didukung. Hubungan diadakan untuk MTO perusahaan, tetapi tidak untukMTS perusahaan. Ini memutuskan untuk MTS perusahaan memiliki implikasi yang berpotensi serius.Secara khusus, kita dapat menganggap bahwa tidak ada organisasi membuat investasilangka sumber keuangan untuk meningkatkan proses internal tanpa harapan yanginvestasi tersebut akan memiliki efek positif pada kinerja keuangan organisasi.Hasil ini melemparkan beberapa keraguan terhadap keabsahan asumsi kritis tersebut dan karena itupermintaan penyelidikan lebih lanjut. Satu penjelasan untuk temuan ini dapat ditemukan olehmemeriksa tingkat integrasi proses yang terjadi di MTO versus MTS perusahaan. Bahwaadalah, MTO perusahaan umumnya praktek gelar proses integrasi yang lebih tinggi daripada perusahaan-perusahaan MTS(Federgruen dan Katalan, 1999), dan umumnya menciptakan proses integrasi lebih besarefisiensi dan harga hemat di seluruh rantai pasokan (Frohlich dan Westbrook, 2001).Penjelasan lain untuk thisMTSdisconnect bisa berada dalam "teori kendala"(Goldratt dan Cox, 1992). Teori ini menyatakan bahwa pada titik tertentu dalam waktu ada setidaknyasatu kendala membatasi kinerja sistem. Dalam semua sistem, proses beroperasi padaberbagai tarif dan dengan varians berbeda dan dengan demikian keseluruhan sistem throughputdibatasi oleh proses apa pun sinkron dan/atau operasi pada tingkat paling lambat pada setiaptitik dalam waktu. Dalam kasus ini, internal proses peningkatan pengeluaran dan terapan channellogistik pengetahuan adalah dua daripada banyak proses terpisah yang terkandung dalam yang lebih besarsistem terpadu kompleks disebut rantai pasokan atau jaringan. Seperti dengan yang lainsistem terpadu, total throughput atau efektivitas rantai pasokan adalah bergantung padaintegrasi dan koordinasi berbagai proses yang terdiri. Dariperspektif ini, dapat dikatakan MTS perusahaan yang kurang efektif, dan/atau perusahaan-perusahaan MTOlebih efektif, mengintegrasikan dan mengkoordinasikan perbaikan proses internal merekainvestasi dengan proses logistik eksternal mereka (saluran diterapkan logistik pengetahuan).Argumen ini sama berlaku untuk MTS memutuskan antara internal prosespeningkatan investasi dan kinerja keuangan. Secara khusus, perusahaan-perusahaan yang berlatihtingkat integrasi yang lebih tinggi dan koordinasi proses internal dan eksternal mereka akanlebih efektif meningkatkan total throughput dan profitabilitas (Stank et al., 2001).Dampak logistikpada keuangankinerja829Dari sudut pandang praktis, putuskan untuk perusahaan-perusahaan MTS antara internalproses peningkatan investasi dan saluran yang diterapkan logistik pengetahuan, dan internalproses peningkatan investasi dan kinerja keuangan mungkin juga dijelaskan olehstruktur organisasi dan/atau praktek-praktek yang menciptakan Silo tanggung jawab terkaitinternal proses peningkatan investasi dan saluran yang diterapkan logistik pengetahuankegiatan. Sebagai contoh, dibandingkan dengan perusahaan MTO, mungkin lebih mungkin bahwa merekabertanggung jawab untuk proses ini dalam perusahaan-perusahaan MTS (misalnya manajer operasi,logistik manajer, pemasaran manajer, pembelian Manager, dll.) bertindak lebihindependen dan dengan kurang koordinasi antara proses dalam dan di luarperusahaan. Jika demikian, ini "silo-ing" fungsi dan kegiatan akan mengakibatkan kurang integrasidan koordinasi antara proses internal, sebagai diwakili oleh internal prosespeningkatan investasi dan proses eksternal, seperti diwakili oleh channel terapanpengetahuan logistik. Menurut teori kendala, hal ini terjadi bahkan jikaproses individual yang menjadi mandiri dioptimalkan. Kondisi tersebut akanmembantu menjelaskan hasil yang diamati. Kecuali ada kesejajaran dan koordinasiproses perbaikan dalam sebuah sistem rantai pasokan, teoritis dan praktisargumen menyarankan dapat konsisten tidak ada hubungan antara proses tersebutperbaikan dan peningkatan produktivitas secara keseluruhan.Diamati hubungan antara pengetahuan logistik Terapan saluran yang lebih tinggi dankinerja keuangan yang lebih baik bagi perusahaan-perusahaan MTO maupun MTS adalah sebagai diperkirakan (H3) danimplikasi bagi manajer jelas. Itu adalah, untuk semua perusahaan, meningkat Terapan channellogistik pengetahuan terkait dengan peningkatan kinerja keuangan. Ini memegang sementaramengontrol ukuran dan ketidakpastian. Jelas bahwa memelihara dan meningkatkansaluran yang diterapkan logistik pengetahuan harus menjadi prioritas untuk semua manufakturorganisasi. Hasil juga menunjukkan bahwa hubungan antara saluran terapanlogistik pengetahuan dan kinerja keuangan yang lebih kuat untuk perusahaan MTO daripada untuk MTSPerusahaan (H4). Ini konsisten dengan argumen sebelumnya koordinasi yang lebih besar danintegrasi proses-proses dalam sistem mengarah throughput yang lebih besar dan profitabilitas.Hal ini menarik untuk dicatat bahwa perusahaan MTO ditemukan diantara SIC semua kelompok (tabel II).Dengan demikian, tampak bahwa MTO dan MTS strategi tidak selalu ditentukan olehkeanggotaan dalam industri tertentu, tapi mungkin lebih masalah strategispilihan. Walaupun diskusi tentang manfaat relatif dari MTO versus MTS strategidi luar lingkup dari studi ini, pengamatan ini mungkin menarik untuk mencari manajerstrategi diferensiasi, dan para peneliti yang ingin memperluas hasil ini