4. Research results Table 1 presents distribution of respondents by ge terjemahan - 4. Research results Table 1 presents distribution of respondents by ge Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

4. Research results Table 1 present

4. Research results
Table 1 presents distribution of respondents by gender, age and tenure. Out of 60 respondents who were included in this study, 60% are men and 40% are women. The majority of respondents are older than 50 years, 48.3% of them, 21.7% of them are between 40 and 50 years. Regarding the tenure, from table 1 it can be perceived that the greatest number of employees has tenure more than 20 years, 53.3% of them. These data show that in the observed company there is domination of older employees. Tables 2 and 3 show the data required to test the first research hypothesis, which assumes that workers who work in normal working conditions have a higher level of job satisfaction than workers who work in difficult working conditions. Table 2 shows the results of descriptive statistics about job satisfaction of workers who work in difficult working conditions (at the facility), and workers who work in normal working conditions (in the administration). From table 2 it is clear that workers in the administration have higher level of job satisfaction than workers who work at the facility. The average value of job satisfaction for workers in administration is 3.33, while in the case of workers who work at the facility the average value of job satisfaction is 3.17. Median, which divides the distribution into two equal parts, is 3.00 for the workers at the facility as well as for workers in administration, while mode, as the most common value is 3 in the both cases. Standard deviation in the case of workers at the facility is 0.747, and in the case of workers in the administration is 0.844. Given the above presented results it can be stated that the workers who work in normal working conditions (in the administration) reported higher level of job satisfaction than workers who work in difficult working conditions (at the facility). Further testing will show is this difference statistically significant. Table 3 provides Independent Sample Test of difference between the workers who work in administration and workers who work at the facility related to the level of their job satisfaction. On the test results given in table 3 it can be concluded that there is no statistically significant difference in job satisfaction between these two categories of workers because α> 0.05. Thus, it can be concluded that there is difference between the workers who work in administration and workers who work at the facility related to the level of their job satisfaction, but this difference is not statistically significant. Based on these results, the first research hypothesis could not be accepted. The second research hypothesis implies that the workers who work in normal working conditions are more satisfied with working conditions than workers who work under difficult working conditions. Tables 4 and 5 present the data needed to test this hypothesis. Table 4 presents the average value of satisfaction with working conditions and other job satisfaction factors. From table 4 it can be seen that regarding the satisfaction with working conditions there is a greatest difference between workers who work in the administration (3.40) and workers who work at the facility (2.73). The test in Table 5 shows that this difference is statistically significant
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
Hasil penelitian Tabel 1 menyajikan distribusi responden oleh jenis kelamin, usia, dan kepemilikan. Dari 60 responden yang termasuk dalam studi ini, 60% adalah laki-laki dan 40% adalah perempuan. Mayoritas responden lebih tua dari 50 tahun, 48.3% dari mereka, 21.7% dari mereka adalah antara 40 dan 50 tahun. Mengenai masa, dari tabel 1 itu dapat dianggap bahwa sejumlah besar karyawan memiliki jabatan lebih dari 20 tahun, 53.3% dari mereka. Data ini menunjukkan bahwa di perusahaan diamati ada dominasi karyawan yang lebih tua. Tabel 2 dan 3 menunjukkan data yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis penelitian yang pertama, yang menganggap bahwa pekerja yang bekerja dalam kondisi kerja normal memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada pekerja yang bekerja dalam kondisi kerja yang sulit. Tabel 2 menunjukkan hasil statistik deskriptif tentang kepuasan kerja pekerja yang bekerja dalam kondisi kerja yang sulit (di fasilitas), dan pekerja yang bekerja dalam kondisi kerja normal (dalam administrasi). Dari tabel 2 hal ini jelas bahwa para pekerja di administrasi memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada pekerja yang bekerja di fasilitas. Nilai rata-rata kepuasan kerja bagi pekerja di administrasi adalah 3,33, sementara dalam kasus pekerja yang bekerja di fasilitas nilai rata-rata pekerjaan kepuasan 3. 17. Median, yang membagi distribusi menjadi dua bagian setara, adalah 3,00 untuk para pekerja di fasilitas serta untuk pekerja di administrasi, sementara mode, seperti nilai yang paling umum adalah 3 dalam kedua kasus. Deviasi standar dalam kasus pekerja di fasilitas 0.747, dan dalam kasus pekerja di administrasi adalah 0.844. Diberikan di atas memaparkan hasil dapat dinyatakan bahwa para pekerja yang bekerja dalam kondisi kerja normal (dalam administrasi) melaporkan tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada pekerja yang bekerja dalam kondisi kerja yang sulit (di fasilitas). Pengujian lebih lanjut akan menunjukkan perbedaan signifikan secara statistik. Tabel 3 menyediakan tes sampel independen dari perbedaan antara para pekerja yang bekerja di administrasi dan pekerja yang bekerja di fasilitas yang berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja mereka. Pada hasil tes yang diberikan dalam tabel 3 dapat disimpulkan bahwa ada tidak ada perbedaan signifikan secara statistik dalam kepuasan kerja antara dua kategori pekerja karena α > 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara para pekerja yang bekerja di administrasi dan pekerja yang bekerja di fasilitas yang berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja mereka, tetapi perbedaan ini tidak signifikan secara statistik. Berdasarkan hasil ini, hipotesis penelitian pertama tidak dapat diterima. Hipotesis penelitian kedua menyiratkan bahwa para pekerja yang bekerja dalam kondisi kerja normal lebih puas dengan kondisi kerja dari pekerja yang bekerja di bawah kondisi kerja yang sulit. Tabel 4 dan 5 menyajikan data yang diperlukan untuk menguji hipotesis ini. Tabel 4 menyajikan nilai rata-rata kepuasan dengan kondisi kerja dan pekerjaan lain faktor kepuasan. Dari tabel 4 dapat dilihat tentang kepuasan dengan kondisi kerja ada itulah perbedaan terbesar antara pekerja yang bekerja di administrasi (3,40) dan pekerja yang bekerja di fasilitas (2.73). Diuji dalam tabel 5 menunjukkan bahwa perbedaan signifikan secara statistik
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
4. Hasil Penelitian
Tabel 1 menyajikan distribusi responden berdasarkan jenis kelamin, usia dan masa. Dari 60 responden yang dilibatkan dalam penelitian ini, 60% adalah laki-laki dan 40% adalah perempuan. Mayoritas responden yang lebih tua dari 50 tahun, 48,3% dari mereka, 21,7% dari mereka adalah antara 40 dan 50 tahun. Mengenai kepemilikan, dari tabel 1 dapat dirasakan bahwa jumlah terbesar dari karyawan memiliki masa lebih dari 20 tahun, 53,3% dari mereka. Data ini menunjukkan bahwa di perusahaan yang diamati ada dominasi karyawan yang lebih tua. Tabel 2 dan 3 menunjukkan data yang diperlukan untuk menguji hipotesis penelitian pertama, yang mengasumsikan bahwa pekerja yang bekerja dalam kondisi kerja normal memiliki tingkat lebih tinggi dari kepuasan kerja dari pekerja yang bekerja dalam kondisi kerja yang sulit. Tabel 2 menunjukkan hasil statistik deskriptif tentang kepuasan kerja pekerja yang bekerja dalam kondisi kerja yang sulit (di fasilitas), dan pekerja yang bekerja dalam kondisi kerja normal (dalam pemerintahan). Dari tabel 2 jelas bahwa pekerja di pemerintahan memiliki tingkat lebih tinggi dari kepuasan kerja dari pekerja yang bekerja di fasilitas itu. Nilai rata-rata kepuasan kerja bagi pekerja administrasi 3.33, sedangkan dalam kasus pekerja yang bekerja di fasilitas nilai rata-rata kepuasan kerja 3.17. Median, yang membagi distribusi menjadi dua bagian yang sama, adalah 3,00 untuk pekerja di fasilitas serta pekerja dalam administrasi, sementara modus, sebagai nilai yang paling umum adalah 3 di kedua kasus. Standar deviasi dalam kasus pekerja di fasilitas adalah 0,747, dan dalam kasus pekerja dalam pemerintahan adalah 0,844. Mengingat hasil yang disajikan di atas dapat dinyatakan bahwa pekerja yang bekerja dalam kondisi kerja normal (dalam pemerintahan) melaporkan tingkat yang lebih tinggi dari kepuasan kerja dari pekerja yang bekerja dalam kondisi kerja yang sulit (di fasilitas). Pengujian lebih lanjut akan menunjukkan perbedaan ini signifikan secara statistik. Tabel 3 memberikan Independent Sample Test perbedaan antara pekerja yang bekerja di administrasi dan pekerja yang bekerja di fasilitas terkait dengan tingkat kepuasan kerja mereka. Pada hasil tes yang diberikan pada tabel 3 dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kepuasan kerja antara kedua kategori pekerja karena α> 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara pekerja yang bekerja di administrasi dan pekerja yang bekerja di fasilitas terkait dengan tingkat kepuasan kerja mereka, tetapi perbedaan ini tidak signifikan secara statistik. Berdasarkan hasil tersebut, hipotesis penelitian pertama tidak dapat diterima. Hipotesis penelitian kedua menunjukkan bahwa pekerja yang bekerja dalam kondisi kerja normal lebih puas dengan kondisi dari pekerja yang bekerja di bawah kondisi kerja yang sulit bekerja. Tabel 4 dan 5 menyajikan data yang diperlukan untuk menguji hipotesis ini. Tabel 4 menyajikan nilai rata-rata kepuasan dengan kondisi kerja dan faktor-faktor kepuasan kerja lainnya. Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa mengenai kepuasan dengan kondisi kerja ada perbedaan besar antara pekerja yang bekerja di pemerintahan (3.40) dan pekerja yang bekerja di fasilitas (2,73). Tes pada Tabel 5 menunjukkan bahwa perbedaan ini secara statistik signifikan
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: