understandable but fatal, since rea

understandable but fatal, since reason and human autonomy are never an adequate basis for life and truth . whereas previously philosophers began with ontology and then asked how we know the world truly in that context , descartes and his successors turn this model upside down and begin with humanity and how we know. this is a seismic shift and leads directly to the overwhelming emphasis on human autonomy in modern philosophy. in the early modern period , two of the major modern epistemologies emerge - namely, rationalism and empiricism. the early modern period remains fascinating, not least because christianity is still very much in the air , and in one way or another all the philosophers of this period have to deal with it. in our view it is in the minority perspective of pascal that the most potential is found . clearly , however, reason and faith are well on their way to coming apart, a cleavage that will become pronounced in the modern era, even as philosophers increasingly focused on the human mind in an attempt to find an adequate ground for truth

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

dimengerti tapi fatal, karena alasan dan otonomi manusia tidak pernah dasar memadai untuk kehidupan dan kebenaran. Sedangkan sebelumnya filsuf dimulai dengan ontologi dan kemudian bertanya bagaimana kita tahu dunia benar-benar dalam konteks itu, descartes dan penerusnya mengubah model ini terbalik dan mulai dengan kemanusiaan dan bagaimana kita tahu. ini adalah pergeseran seismik dan mengarah langsung ke penekanan berlebihan pada manusia otonomi di filsafat modern. dalam periode modern awal, dua dari epistemologies modern besar muncul - yaitu, rasionalisme dan empirisme. periode modern awal tetap menarik, paling tidak karena Kekristenan masih sangat banyak di udara, dan dalam satu atau lain cara para filsuf periode ini harus berurusan dengan itu. dalam pandangan kami itu adalah dalam perspektif minoritas Pascal yang paling potensial ditemukan. jelas, namun, akal dan iman yang baik dalam perjalanan mereka untuk datang, belahan dada yang akan menjadi jelas dalam modern era, bahkan sebagai filsuf semakin berfokus pada pikiran manusia dalam upaya untuk menemukan dasar memadai kebenaran

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

dimengerti tapi fatal, karena alasan dan otonomi manusia tidak pernah dasar yang cukup untuk hidup dan kebenaran. padahal sebelumnya filsuf dimulai dengan ontologi dan kemudian bertanya bagaimana kita tahu dunia yang benar-benar dalam konteks, Descartes dan para penerusnya mengubah model ini terbalik dan mulai dengan manusia dan bagaimana kita tahu. ini adalah pergeseran seismik dan mengarah langsung ke penekanan besar pada otonomi manusia dalam filsafat modern. pada periode modern awal, dua dari epistemologi modern yang besar muncul - yaitu, rasionalisme dan empirisme. periode modern awal tetap menarik, paling tidak karena Kekristenan masih sangat banyak di udara, dan dalam satu atau lain cara semua filsuf periode ini harus berurusan dengan itu. dalam pandangan kami itu adalah dalam perspektif minoritas pascal yang paling potensial ditemukan. jelas, namun, akal dan iman yang baik dalam perjalanan mereka untuk datang terpisah, belahan dada yang akan menjadi diucapkan di era modern, bahkan sebagai filsuf semakin berfokus pada pikiran manusia dalam upaya untuk menemukan dasar yang memadai untuk kebenaran