Static scoping means that x refers

Static scoping means that x refers to the x declared innermost scope of declaration that has one. Since h is declared inside the global scope, the innermost x is the one in the global scope(it has no access to the xs in f and g, since it was not declared inside them), so the program prints 14 twice.

Dynamic scoping means that x refers to the x declared in the most recent frame of the call-stack the has one. If C used dynamic scoping, h would use the x from either f or g - whichever one that called it - so the program would print 13 and 12.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Statis scoping berarti bahwa x merujuk kepada x menyatakan terdalam lingkup Deklarasi yang memiliki salah satu. Sejak h dinyatakan di dalam lingkup global, x terdalam yang ada di lingkup global (itu tidak memiliki akses ke xs di f dan g, karena tidak dinyatakan di dalam mereka), sehingga program cetakan 14 dua kali.Dinamis scoping berarti bahwa x merujuk ke x dinyatakan dalam bingkai Pemesanan panggilan-stack memiliki satu. Jika C digunakan scoping dinamis, h akan menggunakan x dari f atau g - mana satu yang disebut-sehingga program akan mencetak 13 dan 12.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Scoping statis berarti bahwa x mengacu x menyatakan lingkup terdalam dari deklarasi yang memiliki satu. Sejak h dinyatakan dalam lingkup global, terdalam x adalah satu di lingkup global (tidak memiliki akses ke xs di f dan g, karena itu tidak dinyatakan di dalamnya), sehingga program cetak 14 kali. Scoping Dinamis berarti bahwa x mengacu pada x dideklarasikan pada bingkai terbaru dari panggilan-stack memiliki satu. Jika C digunakan scoping dinamis, h akan menggunakan x baik dari f atau g - mana yang menyebutnya - sehingga program akan mencetak 13 dan 12.