Indonesia’s National Education Stan

Indonesia’s National Education Standards include both minimum
service standards (standar pelayanan minimum or SPM) and a
comprehensive aspirational framework for quality improvement. The
minimum service standards for basic education aim to ensure that every
school and madrasah provides at least the minimum conditions needed
for quality teaching and learning to occur. These include: providing
classrooms, qualified competent teachers who are supported by principals
and supervisors, high quality lesson plans, effective assessment practices,
sufficient books and equipment, and a range of other requirements
(Regulation No. 15, 2010). The minimum service standards are the first
step towards implementing the National Standards in Education (NSE)
(see Figure 3.5). However, school accreditation standards and minimum
service standards seems to be misaligned, as around 98% of schools pass
accreditation, 83% A/B (in 2013) but very few if any schools meet the
minimum standards (BAN, 2013).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Termasuk Standar Nasional Indonesia Pendidikan minimal keduastandar (standar pelayanan minimum atau SPM) layanan dankerangka aspirasi yang komprehensif untuk peningkatan mutu. Thestandar pelayanan minimum untuk pendidikan dasar bertujuan untuk memastikan bahwa setiapsekolah dan madrasah menyediakan setidaknya kondisi minimum yang diperlukankualitas mengajar dan belajar untuk terjadi. Ini termasuk: menyediakanruang kelas, guru-guru kompeten yang berkualitas yang didukung oleh kepala sekolahdan pengawas, rencana pelajaran berkualitas tinggi, efektif penilaian praktek,buku-buku yang cukup dan peralatan, dan berbagai macam persyaratan lainnya(Peraturan No. 15, 2010). Standar pelayanan minimum adalah yang pertamalangkah menerapkan Standar Nasional Pendidikan (NSE)(Lihat gambar 3.5). Namun, sekolah standar akreditasi dan minimumstandar layanan tampaknya menjadi sejajar, sebagai sekitar 98% dari sekolah lulusakreditasi, 83% A / B (pada tahun 2013) tetapi sangat sedikit jika sekolah memenuhistandar minimum (BAN, 2013).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Standar Nasional Pendidikan di Indonesia mencakup minimum
standar pelayanan (Standar Pelayanan minimum atau SPM) dan
kerangka aspirasi komprehensif untuk peningkatan kualitas. The
standar pelayanan minimum untuk tujuan pendidikan dasar untuk memastikan bahwa setiap
sekolah dan madrasah menyediakan setidaknya kondisi minimum yang diperlukan
untuk mengajar kualitas dan belajar terjadi. Ini termasuk: menyediakan
ruang kelas, guru yang kompeten berkualitas yang didukung oleh kepala sekolah
dan pengawas, rencana pelajaran kualitas tinggi, praktek penilaian yang efektif,
buku yang cukup dan peralatan, dan berbagai persyaratan lain
(Peraturan No. 15, 2010). Standar pelayanan minimum adalah pertama
langkah menuju pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan (NSE)
(lihat Gambar 3.5). Namun, standar akreditasi sekolah dan minimum
standar pelayanan tampaknya sejajar, sebagai sekitar 98% dari sekolah lulus
akreditasi, 83% A / B (tahun 2013) tetapi sangat sedikit jika ada sekolah memenuhi
standar minimum (BAN, 2013).