“Tell me,” Ethan said. “Did he hurt

“Tell me,” Ethan said. “Did he hurt you?”
“Of course not,” Elisa said. “I—I’m just not ready to be anything with anyone. I told him nothing would happen between us.” She wiped her tears away. “I—I can’t do this to Tom. I can’t be with anyone else.”
Ethan sighed. “That’s all?”
She nodded.
“So you don’t like him?”
“It’s not that.”
“Then where is this coming from?”
“I’m just not ready to be in a relationship. I don’t want to be in one ever.”
“Please don’t be scared, Elisa. It’s okay to move on.”
“No,” she said. “I can’t.” She turned around and walked to her bedroom, her cries following her.
I returned to the front door and went after my brother. He was still standing there.
“Are you okay?” I asked.
He was quiet for a moment. “No.”
“What happened?”
“Nothing. We were having a great time. I made her laugh, smile—everything. When we got home, she started crying. She said she doesn’t want to see me again.”
I sighed. “I’m sorry, Jared.”
“Me too.”
“She’s just scared. I know she wants to be with you.”
His eyes looked sad, lifeless. “No, she doesn’t.” He started to walk away.
“Jared?”
“Yeah?” he asked as he turned around.
“I love you.”
“I love you too.” He walked down the street until he disappeared in the crowd. I had never seen him look so sad. He was crushed.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"Ceritakan padaku," kata Ethan. "Apakah dia sakit Anda?""Tentu saja tidak," kata Elisa. "Aku-aku tidak siap untuk apa pun dengan siapa pun. Saya katakan kepadanya tidak akan terjadi antara kami." Ia menyeka matanya pergi. "Aku-aku tidak bisa melakukan ini untuk Tom. Saya tidak dapat dengan orang lain."Ethan menghela napas. "Itu adalah semua?"Dia mengangguk."Jadi Anda tidak suka kepadanya?""Itu bukanlah.""Kemudian mana Apakah ini datang dari?""Aku hanya tidak siap untuk berada dalam hubungan yang. Aku tidak ingin berada di pernah.""Jangan takut, Elisa. Itu apa-apa untuk melanjutkan.""Tidak," katanya. "Aku tidak bisa." Dia berbalik dan berjalan ke tempat tidurnya, menangis dirinya berikut.Aku kembali ke pintu depan dan pergi setelah saudara saya. Dia masih berdiri di sana."Apakah Anda baik-baik saja?" Saya bertanya.Ia adalah tenang sejenak. "Tidak.""Apa yang terjadi?""Tidak ada. Kami memiliki waktu yang tepat. Saya membuatnya tertawa, tersenyum — semuanya. Ketika kami tiba di rumah, dia mulai menangis. Dia mengatakan dia tidak ingin melihat saya lagi."Saya menghela napas. "Saya minta maaf, Jared.""Saya juga.""Dia hanya takut. Aku tahu dia ingin menjadi dengan Anda."Matanya tampak sedih, tak bernyawa. "Tidak, dia tidak." Dia mulai berjalan pergi."Jared?""ya?" tanyanya seperti dia berbalik."Aku mencintaimu.""Aku mencintaimu juga." Dia berjalan menyusuri jalan sampai ia menghilang dalam kerumunan. Aku belum pernah melihat dia terlihat begitu sedih. Ia hancur.