Akibatnya, lebih sering daripada yang diinginkan, umat Islam telah datang untuk melihat ekonomi Islam bukan sebagai hubungan seorang pria yang mengatur pandangan dunia terhadap lingkungan, tetapi hanya sebagai proses untuk membuat institutions.3 bebas bunga malformasi yang melekat dalam lingkungan intelektual genting di mana ekonomi Islam berusaha untuk membangun dirinya melampaui kecenderungan untuk pembangunan institusi, dan mempengaruhi isi dan bentuk lembaga mereka juga. Di bawah tekanan dari luar kritik, kebutuhan untuk respon yang layak, dan tanpa tubuh pemikiran untuk memandu jalan, pengembangan kelembagaan telah menunjukkan kecenderungan untuk membuat hanya alternatif untuk lembaga keuangan Barat. Oleh karena itu, sementara masih ada penjelasan yang memuaskan ada seperti apa yang homo economicus Muslim, dan bagaimana keberadaannya berkaitan dengan dasar-dasar agama Islam (seperti tauhid atau adl), pemikir Muslim, dengan maksud untuk menanggapi kritik Barat, yang terlibat dalam diskusi mengenai apakah Krisis Utang akan terjadi dalam lingkungan bebas bunga, atau apakah sekarang dapat diatasi oleh bank bebas bunga. Sementara spekulasi seperti yang berlaku di tempat mereka dan dibayangkan bisa berkontribusi terhadap resolusi Krisis Utang, mereka pasti akan membuang ekonomi Islam dengan status hanya dari variasi yang lebih etis atau efisien untuk konsep perbankan seperti yang dipahami di Barat. 8h Banyak perbandingan tidak hanya tidak mendirikan sebuah sistem ekonomi Islam, namun pada kenyataannya menciptakan kesan bahwa ekonomi Islam lebih peduli dengan membenarkan keberadaannya ke Barat daripada menciptakan lingkungan yang dimana umat Islam bisa melakukan kegiatan ekonomi memuaskan rohani. Lebih penting lagi, perbandingan tersebut berkontribusi sedikit baik kelangsungan hidup ekonomi Islam atau peran yang dapat dimainkan dalam kehidupan umat Islam. Hunian pada pemikiran bahwa prinsip mudarabah (bagi hasil) mendorong operasi perbankan yang lebih efisien tidak selalu membantu membangun ekonomi Islam sebagai badan pemikiran ekonomi; agak lebih mungkin untuk membuktikan kesimpulan yang lebih terbatas yang bebas bunga perbankan possible.4 Namun, bahkan kesimpulan ini tidak bisa dijadikan andalan untuk ekonomi Islam. Dalam ketiadaan ef filosofi ekonomi Islam, bebas bunga perbankan akan harus diperiksa dalam konteks ekonomi Barat (seperti yang sekarang terjadi), yang akan berlaku menganggap untuk bebas bunga perbankan status alternatif barat prosedur keuangan. Bagi umat Islam sering melupakan fakta bahwa tidak ada yang sangat Islam tentang prinsip mudarabah sendiri. Ini hanyalah sebuah mekanisme yang memungkinkan umat Islam untuk melakukan transaksi keuangan tanpa melanggar perintah-perintah syariah tentang riba. Ini adalah alat untuk mencapai tujuan, salah satu yang tidak dikondisikan oleh akhir. Mudarabah dapat diadopsi (pada prinsipnya setidaknya) oleh orang Kristen, Hindu, atau Shintos dengan hasil efisiensi yang lebih besar etis (atau ekonomi) dalam ekonomi mereka, namun, tanpa membawa tentang sistem ekonomi Islam.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..