Travis stood up. “I’m going to take

Travis stood up. “I’m going to take a quick shower.”
“Is there something going on with them?” I asked.
“No, he’s just paranoid.”
“It’s because of us,” I guessed. Travis’ eyes lit up and
he nodded.
“What?” I asked, eyeing him suspiciously.
“You’re right. It’s because of us. Don’t fall asleep,
okay? I wanna talk to you about something.”
He walked backward a few steps, and then
disappeared behind the bathroom door. I twisted my hair
around my finger, mulling over the way he emphasized the
word us, and the look on his face when he’d said it. I
wondered if there had ever been lines at all, and if I was the
only one that considered Travis and I just friends anymore.
Shepley burst out of his room, and America ran after
him. “Shep, don’t!” she pleaded.
He looked back to the bathroom door, and then to me.
His voice was low, but angry. “You promised, Abby. When I told you to spare judgment, I didn’t mean for you two to get
involved! I thought you were just friends!”
“We are,” I said, shaken by his surprise attack.
“No, you’re not!” he fumed.
America touched his shoulder. “Baby, I told you it will
be fine.”
He pulled away from her grip. “Why are you pushing
this, Mare? I told you what’s going to happen!”
She grabbed his face with both hands. “And I told you
it won’t! Don’t you trust me?”
Shepley sighed, looked at her, at me, and then
stomped into his room.
America fell into the recliner beside me, and puffed. “I
just can’t get it into his head that whether you and Travis
work out or not, it won’t affect us. But he’s been burned too
many times. He doesn’t believe me.”
“What are you talking about, Mare? Travis and I aren’t
together. We are just friends. You heard him earlier…he’s
not interested in me that way.”
“You heard that?”
“Well, yeah.”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Travis berdiri. "Aku akan untuk mandi cepat.""Apakah ada sesuatu yang terjadi dengan mereka?" Saya bertanya."Tidak, dia hanya paranoid.""Itu adalah karena kita," Saya menduga. Travis' mata menyala danDia mengangguk."Apa?" Saya bertanya, mengamati dia curiga."Kau benar. Hal ini karena kami. Jangan jatuh tertidur,Oke? Saya ingin berbicara kepada Anda tentang sesuatu."Dia berjalan ke belakang beberapa langkah, dan kemudianmenghilang di balik pintu kamar mandi. Aku memutar rambut sayadi sekitar jari saya, merenungkan cara ia menekankankata kita, dan melihat wajahnya ketika ia berkata itu. Sayabertanya-tanya jika pernah ada garis sama sekali, dan jika sayahanya satu yang dianggap Travis dan saya hanya teman lagi.Todmorden meledak keluar dari kamarnya, dan berlari AmerikaDia. "Shep, tidak!" dia mengaku.Dia menoleh ke belakang ke pintu kamar mandi, dan kemudian kepada saya.Suaranya rendah, tetapi marah. "Anda berjanji, Abby. Ketika saya mengatakan Anda untuk cadangan penilaian, aku tidak bermaksud untuk Anda dua untuk mendapatkanterlibat! Saya pikir Anda adalah hanya berteman!""Kami adalah," Aku berkata, terguncang oleh serangan kejutan."Tidak, kau tidak!" Dia marah-marah.Amerika menyentuh bahu. "Bayi, saya bilang itu akanmenjadi baik."Ia ditarik dari cengkeraman nya. "Mengapa Anda mendorongini, Mare? Aku bilang apa yang akan terjadi!"Dia meraih wajahnya dengan kedua tangan. "Dan aku bilangitu tidak akan! Tidak Anda mempercayai saya?"Todmorden mendesah, memandang dia, aku, dan kemudianmenghentakkan kaki masuk ke kamar.Amerika jatuh ke dalam kursi malas di samping saya dan sombong. "Sayahanya tidak bisa mendapatkan ke kepalanya yang Apakah Anda dan Travisberhasil atau tidak, itu tidak akan mempengaruhi kita. Tapi dia sudah terbakar terlalubanyak kali. Ia tidak percaya saya.""Apa yang Anda bicarakan, Mare? Travis dan saya tidakbersama-sama. Kami hanya berteman. Anda mendengarnya sebelumnya... diatidak tertarik pada saya seperti itu.""Kau dengar itu?""Yah, ya."

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Travis berdiri. "Aku akan mandi cepat."
"Apakah ada sesuatu yang terjadi dengan mereka?" Tanya saya.
"Tidak, dia hanya paranoid."
"Itu karena kita," aku menebak. Mata Travis 'menyala dan
ia mengangguk.
"Apa?" Tanyaku, menatap curiga.
"Kau benar. Itu karena kita. Jangan tertidur,
oke? Aku mau berbicara dengan Anda tentang sesuatu.
"Dia berjalan mundur beberapa langkah, dan kemudian
menghilang di balik pintu kamar mandi. Aku memutar rambut saya
di jari saya, merenungkan cara dia menekankan
kata kita, dan raut wajahnya saat ia mengatakan itu. Aku
bertanya-tanya apakah ada memiliki pernah garis sama sekali, dan jika saya adalah
satu-satunya yang dianggap Travis dan saya hanya berteman lagi.
Shepley meledak keluar dari kamarnya, dan Amerika berlari setelah
dia. "Shep, tidak!" Pintanya.
Dia melihat kembali ke pintu kamar mandi, dan kemudian kepada saya.
Suaranya rendah, tapi marah. "Kau berjanji, Abby. Ketika saya mengatakan Anda untuk penghakiman cadang, aku tidak bermaksud untuk kalian berdua untuk mendapatkan
terlibat! Saya pikir Anda hanya teman!
"" Kami, "kataku, terguncang oleh serangan mendadak
itu." Tidak, kau tidak! "Gerutu dia.
America menyentuh bahunya. "Sayang, aku bilang itu akan
baik-baik saja."
Dia menarik diri dari cengkeramannya. "Kenapa kau mendorong
ini, Mare? Aku bilang apa yang akan terjadi!
"Dia meraih wajahnya dengan kedua tangan. "Dan saya katakan
itu tidak akan! Apakah Anda tidak percaya padaku?
"Shepley mendesah, menatapnya, aku, dan kemudian
menginjak ke kamarnya.
America jatuh ke kursi di sampingku, dan kembung. "Aku
hanya tidak bisa menjadi kepala bahwa apakah Anda dan Travis
bekerja atau tidak, itu tidak akan mempengaruhi kita. Tapi dia telah dibakar terlalu
banyak kali. Dia tidak percaya padaku.
"" Apa yang Anda bicarakan, Mare? Travis dan aku tidak
bersama-sama. Kita hanya teman. Anda mendengar dia sebelumnya ... dia
tidak tertarik pada saya seperti itu.
"" Kau dengar itu?
"" Yah, ya. "