TangibilityMyers and Majluf (1984)

Tangibility
Myers and Majluf (1984) argued that firms may find it advantageous to sell secured debt
because there are some costs associated with issuing securities about which the firm’s
managers have better information than outside shareholders. Thus, issuing debt
secured by the property with known values avoids these costs. This finding suggests a
positive relationship between tangibility and leverage because firms holding assets can
tender these assets to lenders as collateral and issue more debt to take the advantage of
this opportunity. Furthermore, the findings of Jensen and Meckling (1976) and Myers
(1977) suggest that the shareholders of highly leveraged firms have an incentive to
invest suboptimally to expropriate wealth from the firm’s debt holders. However, debt
holders can confine this opportunistic behavior by forcing them to present tangible
assets as collateral before issuing loans, but no such confinement is possible for those

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

TangibilityMyers dan Majluf (1984) berpendapat bahwa perusahaan dapat menemukan itu menguntungkan untuk menjual utang dijaminkarena ada beberapa biaya yang terkait dengan mengeluarkan efek tentang apa yang perusahaanManajer memiliki informasi yang lebih baik daripada pemegang saham di luar. Dengan demikian, menerbitkan utangdijamin dengan properti dengan dikenal nilai menghindari biaya-biaya tersebut. Temuan ini menunjukkanhubungan yang positif antara tangibility dan leverage karena dapat memegang aset perusahaantender aset-aset ini kepada para kreditur sebagai jaminan dan mengeluarkan lebih banyak utang untuk mengambil keuntungan darikesempatan ini. Selain itu, temuan Jensen dan Meckling (1976) dan Myers(1977) menyarankan bahwa pemegang saham perusahaan yang berdaya ungkit tinggi memiliki insentif untukberinvestasi suboptimally untuk mengambil alih kekayaan dari perusahaan utang pemegang. Namun, utangpemegang dapat membatasi perilaku ini oportunistik dengan memaksa mereka hadir nyataaset sebagai jaminan sebelum mengeluarkan pinjaman, tetapi tidak ada pembatasan seperti itu mungkin bagi

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tangibility
Myers dan Majluf (1984) berpendapat bahwa perusahaan mungkin merasa menguntungkan untuk menjual utang yang dijamin
karena ada beberapa biaya yang terkait dengan penerbitan surat berharga tentang yang perusahaan
manajer memiliki informasi yang lebih baik daripada pemegang saham luar. Dengan demikian, menerbitkan utang
dijamin dengan properti dengan nilai-nilai yang diketahui menghindari biaya ini. Temuan ini menunjukkan
hubungan positif antara tangibility dan leverage karena perusahaan yang memiliki aset dapat
lembut aset ini untuk pemberi pinjaman sebagai jaminan dan mengeluarkan lebih banyak utang untuk mengambil keuntungan dari
kesempatan ini. Selanjutnya, temuan Jensen dan Meckling (1976) dan Myers
(1977) menyatakan bahwa pemegang saham perusahaan yang sangat leveraged memiliki insentif untuk
berinvestasi suboptimally untuk mengambil alih kekayaan dari pemegang utang perusahaan. Namun, utang
pemegang dapat membatasi perilaku oportunistik ini dengan memaksa mereka untuk menyajikan nyata
aset sebagai jaminan sebelum mengeluarkan pinjaman, tetapi tidak ada kurungan tersebut adalah mungkin bagi mereka