2.8. GC Analysis for FACFAC was det

2.8. GC Analysis for FAC
FAC was determined after conversion of fatty acids into
corresponding methyl esters [13] prior to analysis by GC
(Unicam 4600, UK) equipped with flame ionization detector (FID), split-injection port (0.2 µl injection) and a
fused silica capillary column (BPX70; SGE, Melbourne,
Australia) with 30 m × 0.25 mm × 0.22 µm film thickness. The carrier gas was Helium (pressure of 20 psi)
and working temperature of the injector and detector
were 250 and 270˚C, respectively. The initial column
temperature was set at 160˚C for 6 min and rose to
180˚C (6˚C/min) and thereafter increased to 200˚C
(20˚C/min).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

2.8. GC analisis untuk FACFAC ditentukan setelah konversi asam lemak ke dalamsesuai metil ester [13] sebelum analisis dengan GC(Unicam 4600, UK) dilengkapi dengan api ionisasi detektor (FID), split-injeksi port (0.2 μL injeksi) dandicampurkan silika kapiler kolom (BPX70; SGE, Melbourne,Australia) dengan ketebalan film 30 m × 0.25 mm × 0.22 µm. Gas pembawa adalah Helium (tekanan 20 psi)dan suhu injeksi dan detektoritu 250 dan 270˚C, masing-masing. Kolom awalsuhu didirikan di 160˚C selama 6 menit dan naik ke180˚C (6˚C/menit) dan kemudian meningkat menjadi 200˚C(20˚C/min).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

2.8. Analisis GC untuk FAC
FAC ditentukan setelah konversi dari asam lemak ke dalam
yang sesuai metil ester [13] sebelum analisis dengan GC
(Unicam 4600, UK) dilengkapi dengan ionisasi nyala detector (FID), pelabuhan split-injection (0,2 ml injeksi) dan
menyatu kolom silika kapiler (BPX70; SGE, Melbourne,
Australia) dengan 30 m × 0,25 mm × 0,22 m ketebalan film. Gas pembawa adalah Helium (tekanan 20 psi)
dan suhu kerja injektor dan detektor
250 dan 270C, masing-masing. Kolom awal
suhu ditetapkan pada 160C selama 6 menit dan naik ke
180C (6C / min) dan selanjutnya meningkat menjadi 200C
(20˚C / min).