The PLA program involved 10 student

The PLA program involved 10 students identified as having difficulty in problem solving and/or analytical thinking using the Pre-WASI assessment. All students agreeing to participate in the study took the Pre-WASI under the supervision of the PLA, and their scores were then ranked. The authors initially planned to randomly select students from the bottom quartile for tutoring; however, students scoring 19 (out of 38) on the Pre-WASI were spread between the third and fourth quartiles. Tutoring participants were therefore randomly selected from all students scoring 19 or less on the Pre-WASI. This corresponds to the lowest 30% of scores on the assessment. The randomly selected students were divided into two groups of five students based on their schedules. Each group met twice each week, and each tutoring session lasted 1.5 hours.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

PLA program terlibat 10 siswa diidentifikasi sebagai memiliki kesulitan dalam pemecahan masalah dan/atau pemikiran analitis menggunakan penilaian pra-WASI. Semua siswa menyetujui untuk berpartisipasi dalam studi mengambil pra-WASI di bawah pengawasan TPR, dan nilai mereka kemudian peringkat. Para penulis yang awalnya direncanakan untuk secara acak memilih siswa dari Kuartil bawah untuk Les; Namun, siswa yang mencetak 19 (dari 38) pada pra-WASI tersebar antara ketiga dan keempat quartiles. Peserta bimbingan adalah karena itu secara acak dipilih dari semua siswa, penilaian 19 atau kurang pada pra-WASI. Hal ini terkait dengan terendah 30% dari nilai penilaian. Para siswa yang dipilih secara acak dibagi menjadi dua kelompok lima mahasiswa berdasarkan jadwal mereka. Setiap kelompok bertemu dua kali setiap minggu, dan setiap tutoring sesi berlangsung selama 1,5 jam.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Program PLA melibatkan 10 siswa diidentifikasi memiliki kesulitan dalam pemecahan masalah dan / atau berpikir analitis menggunakan penilaian Pre-WASI. Semua siswa setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini mengambil Pre-WASI bawah pengawasan PLA, dan skor mereka kemudian peringkat. Para penulis awalnya direncanakan untuk secara acak memilih siswa dari kuartil bawah untuk les; Namun, siswa mencetak 19 (dari 38) pada Pra-WASI tersebar antara kuartil ketiga dan keempat. Les peserta karena itu dipilih secara acak dari semua siswa mencetak 19 atau kurang pada Pra-WASI. Ini sesuai dengan terendah 30% dari nilai pada penilaian. Para siswa yang dipilih secara acak dibagi menjadi dua kelompok lima siswa berdasarkan jadwal mereka. Setiap kelompok bertemu dua kali setiap minggu, dan setiap sesi tutoring berlangsung 1,5 jam.