StabilityA measure is said to posse

Stability
A measure is said to possess stability if you can secure consistent results with repeated measurements of the same person with the same instrument. An observation procedure is stable if it gives the same reading on a particular person when repeated one or more times. It is often possible to repeat observations on a subject and to compare them for consistency. When there is much time between measurements, there is a chance for situational factors to change, thereby affecting the observations. The change would appear incorrectly as a drop in the reliability of the measurement process.
Stability measurement in survey situations is more difficult and less easily executed than in observational studies. Although you can observe a certain action repeatedly, you usually can resurvey only once. This leads to a test–retest arrangement—with comparisons between the two tests to learn how reliable they are. Some of the difficulties that can occur in the test–retest methodology and cause a downward bias in stability include:
• Time delay between measurements —leads to situational factor changes (also a problem in observation studies).
• Insufficient time between measurements —permits the respondent to remember previous answers and repeat them, resulting in biased reliability indicators.
• Respondent’s discernment of a study’s disguised purpose —may introduce bias if the respondent holds opinions related to the purpose but not assessed with current measurement questions.
• Topic sensitivity —occurs when the respondent seeks to learn more about the topic or form new and different opinions before the retest.
A suggested remedy is to extend the interval between test and retest (from two weeks to a month). While this may help, the researcher must be alert to the chance that an outside factor will contaminate the measurement and distort the stability score. Consequently, stability measurement through the test–retest approach has limited applications. More interest has centered on equivalence.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Stabilitas
Ukuran dikatakan memiliki stabilitas jika Anda dapat mengamankan hasil yang konsisten dengan pengukuran ulang dari orang yang sama dengan instrumen yang sama. Prosedur pengamatan stabil jika memberikan bacaan yang sama pada orang tertentu ketika diulang satu kali atau lebih. Hal ini sering mungkin untuk mengulang pengamatan pada subjek dan membandingkan mereka untuk konsistensi. Ketika ada banyak waktu antara pengukuran, ada kesempatan untuk faktor situasional berubah, sehingga mempengaruhi pengamatan. Perubahan akan muncul salah sebagai penurunan keandalan proses pengukuran.
Stabilitas pengukuran dalam situasi survei lebih sulit dan kurang mudah dijalankan daripada di studi observasional. Meskipun Anda dapat mengamati tindakan tertentu berulang kali, Anda biasanya dapat survei ulang hanya sekali. Hal ini menyebabkan tes-tes ulang pengaturan-dengan perbandingan antara dua tes untuk belajar bagaimana mereka dapat diandalkan. Beberapa kesulitan yang dapat terjadi pada metodologi tes-tes ulang dan menyebabkan bias ke bawah dalam stabilitas antara lain:
. • Waktu tunda antara pengukuran -leads perubahan faktor situasional (juga masalah dalam studi observasi)
• waktu tidak cukup antara pengukuran -permits yang responden untuk mengingat jawaban sebelumnya dan mengulangi mereka, sehingga indikator kehandalan bias.
• penegasan Termohon tujuan terselubung studi ini -mungkin menimbulkan bias jika responden memegang pendapat terkait dengan tujuan tetapi tidak dinilai dengan pertanyaan pengukuran arus.
• sensitivitas Topik -occurs saat responden berusaha untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik atau membentuk opini baru dan berbeda sebelum tes ulang.
sebuah obat yang disarankan adalah untuk memperpanjang interval antara tes dan tes ulang (dari dua minggu sampai satu bulan). Meskipun hal ini mungkin membantu, peneliti harus waspada terhadap kemungkinan bahwa faktor luar akan mencemari pengukuran dan mendistorsi nilai stabilitas. Akibatnya, pengukuran stabilitas melalui pendekatan tes-tes ulang telah membatasi aplikasi. Lebih bunga telah berpusat pada kesetaraan.