The fourth and final focus point in

The fourth and final focus point in our case research concerns the nature of the rationalities we encounter at Company X. In their study, Arena et al. (2010) drew on Rose and Miller (1992, p. 178) to define risk rationalities in terms of the “domain for the formulation and justification of idealized schemata for representing reality, analyzing it and rectifying it” (p. 662). Arena et al. (2010) found that ERM is usually rationalized either by reference to compliance or performance. We draw on this distinction in order to explore the type of learning process by which interviewees motivate, appreciate or assess critical corporate action.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Fokus keempat dan terakhir menunjukkan keprihatinan kasus penelitian sifat rationalities yang kita hadapi pada perusahaan X. Dalam studi mereka, Arena et al. (2010) menarik pada Rose dan Miller (1992, ms. 178) untuk menentukan risiko rationalities dalam hal "domain untuk perumusan dan pembenaran ideal skema untuk mewakili realitas, menganalisis itu dan meluruskan itu" (ms 662). Arena et al. (2010) menemukan bahwa ERM dirasionalisasi biasanya baik dengan referensi untuk kepatuhan atau kinerja. Kami Menggambar pada perbedaan ini untuk menjelajahi jenis proses pembelajaran yang diwawancarai memotivasi, menghargai atau menilai aksi korporasi yang kritis.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Titik fokus keempat dan terakhir dalam penelitian kasus kami menyangkut sifat dari rasionalitas kita temui di Perusahaan X. Dalam studi mereka, Arena dkk. (2010) menarik pada Rose dan Miller (1992, p. 178) mendefinisikan rasionalitas risiko dalam hal "domain untuk perumusan dan justifikasi schemata ideal untuk mewakili realitas, menganalisis dan meluruskan itu" (hlm. 662). Arena dkk. (2010) menemukan bahwa ERM biasanya dirasionalisasikan baik dengan mengacu pada kepatuhan atau kinerja. Kami memanfaatkan perbedaan ini untuk mengeksplorasi jenis proses belajar dimana diwawancarai memotivasi, menghargai atau menilai aksi korporasi penting.