Fatty acid composition, including c

Fatty acid composition, including conjugated linoleic acid, of intramuscular fat
from steers offered grazed grass, grass silage, or concentrate-based diets

ABSTRACT: The effects of grazed grass, grass silage,
or concentrates on fatty acid composition and conjugated
linoleic acid (cis-9,trans-11-18:2; CLA) concentrations
of i.m. fat of steers fed to achieve similar carcass
growth rates were investigated. Fifty steers were divided
into 10 blocks based on body weight and assigned
at random from within blocks to one of five dietary
treatments. The experimental rations offered daily for
85 d preceding slaughter were 1) grass silage for ad
libitum intake plus 4 kg of concentrate, 2) 8 kg of concentrate
plus 1 kg of hay, 3) 6 kg of grazed grass DM
plus 5 kg of concentrate, 4) 12 kg of grazed grass DM plus 2.5 kg concentrate, or 5) 22 kg of grazed grass
DM. The concentration of polyunsaturated fatty acids
(PUFA) in i.m. fat was higher (P < .05) for steers offered
ration 5 than for those given any other ration. Decreasing
the proportion of concentrate in the diet, which
effectively increased grass intake, caused a linear decrease
in the concentration of i.m. saturated fatty acids
(SFA) (P < .01) and in the n-6:n-3 PUFA ratio (P < .001)
and a linear increase in the PUFA:SFA ratio (P < .01)
and the conjugated linoleic acid concentration (P <
.001). The data indicate that i.m. fatty acid composition
of beef can be improved from a human health perspective
by inclusion of grass in the diet.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Komposisi asam lemak, termasuk terkonjugasi asam linoleat, intramuskular lemakdari mengarahkan ditawarkan menyerempet rumput, rumput silase atau Diet berbasis konsentratAbstrak: Efek menyerempet rumput, rumput silase,atau berkonsentrasi pada komposisi asam lemak dan conjugatedasam linoleat (cis-9, trans-11-18:2; Konsentrasi CLA)dari i.m. lemak mengarahkan makan untuk mencapai bangkai yang serupatingkat pertumbuhan diselidiki. Lima puluh mengarahkan dibagike 10 blok berdasarkan berat badan dan ditetapkansecara acak dari dalam blok ke salah satu dari lima Dietperawatan. Ransum eksperimental yang ditawarkan setiap hari untukpembantaian sebelumnya d 85 berada 1) rumput silase untuk iklanasupan libitum ditambah 4 kg konsentrat, 2) 8 kg konsentratditambah 1 kg jerami, 3) 6 kg menyerempet rumput DMditambah 5 kg konsentrat, 4) 12 kg menyerempet rumput DM ditambah berkonsentrasi 2,5 kg, atau 5) 22 kg menyerempet rumputDM. Konsentrasi asam lemak tak jenuh ganda(PUFA) di i.m. lemak adalah lebih tinggi (P < 05) untuk mengarahkan ditawarkanjatah 5 daripada bagi diberikan setiap jatah lainnya. Penurunanproporsi berkonsentrasi dalam diet, yangrumput secara efektif meningkatkan asupan, menyebabkan penurunan linearkonsentrasi i.m. asam lemak jenuh(SFA) (P <.01) dan n-6:n-3 rasio PUFA (P <.001)dan linier peningkatan rasio PUFA:SFA (P <.01)dan konsentrasi terkonjugasi asam linoleat (P <.001 mendapat Data menunjukkan bahwa komposisi asam lemak i.m.daging sapi dapat ditingkatkan dari sudut pandang kesehatan manusiadengan dimasukkannya rumput di diet.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Lemak komposisi asam, termasuk asam linoleat terkonjugasi, lemak intramuskular
dari gemukan ditawarkan rumput merumput, rumput silase, atau berkonsentrasi berbasis diet Abstraksi: Efek rumput menyerempet, rumput silase, atau berkonsentrasi pada komposisi asam lemak dan terkonjugasi asam linoleat (cis 9, trans-11-18: 2; CLA) konsentrasi dari im lemak sapi jantan diberi makan untuk mencapai bangkai yang sama tingkat pertumbuhan diselidiki. Lima puluh mengarahkan dibagi menjadi 10 blok berdasarkan berat badan dan ditugaskan secara acak dari dalam blok untuk salah satu dari lima makanan perawatan. Jatah eksperimental ditawarkan harian untuk 85 d sebelumnya pembantaian yang 1) rumput silase untuk iklan asupan libitum ditambah 4 kg konsentrat, 2) 8 kg konsentrat ditambah 1 kg jerami, 3) 6 kg menyerempet rumput DM ditambah 5 kg konsentrat , 4) 12 kg menyerempet rumput DM ditambah 2,5 kg berkonsentrasi, atau 5) 22 kg menyerempet rumput DM. Konsentrasi asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) di im lemak lebih tinggi (P <0,05) untuk mengarahkan ditawarkan jatah 5 dibandingkan mereka diberi ransum lainnya. Penurunan proporsi konsentrat dalam makanan, yang secara efektif meningkatkan asupan rumput, menyebabkan penurunan linear dalam konsentrasi asam lemak jenuh im (SFA) (P <0,01) dan di n-6: n-3 PUFA ratio (P <0,001) dan peningkatan linear di PUFA: rasio SFA (P <0,01) dan konsentrasi asam linoleat terkonjugasi (P <0,001). Data menunjukkan bahwa komposisi asam lemak im daging sapi dapat ditingkatkan dari perspektif kesehatan manusia oleh masuknya rumput dalam makanan.