The ability of shareholders to vote

The ability of shareholders to vote against or fire underperforming directors is limited under the commonly used plurality-vote system. Shareholders do not have access to their company’s proxy materials and are not empowered to nominate their candidates for the board. The increase in corporate governance awareness may result in improved shareholder democracy, giving investors a stronger voice in relation to corporate operations.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kemampuan para pemegang saham untuk memberikan suara terhadap atau api berkinerja buruk Direksi dibatasi di bawah sistem pluralitas-vote sering digunakan. Pemegang saham tidak memiliki akses ke bahan-bahan proxy perusahaan mereka dan tidak berdaya untuk mencalonkan kandidat mereka untuk Dewan. Peningkatan kesadaran tata kelola perusahaan dapat mengakibatkan peningkatan pemegang saham demokrasi, memberikan investor suara yang lebih kuat dalam kaitannya dengan operasi perusahaan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kemampuan pemegang saham untuk memberikan suara terhadap atau api direktur berkinerja terbatas di bawah sistem pluralitas-suara yang umum digunakan. Pemegang Saham tidak memiliki akses ke bahan proksi perusahaan mereka dan tidak diberdayakan untuk mengajukan calon mereka untuk papan. Peningkatan kesadaran tata kelola perusahaan dapat mengakibatkan peningkatan demokrasi pemegang saham, investor memberikan suara yang lebih kuat dalam kaitannya dengan operasi perusahaan.