In dealing with Indonesians‟ who av

In dealing with Indonesians‟ who avoid uncertainty, a case like expatriate employees who come from countries with strong Uncertainty Avoidance culture like Japan, when working in the Indonesian business environment, which is characterized by weak Uncertainty Avoidance they have to respect the behavior of the major ethnicity who work with them This may frustrate them because usually people from weak Uncertainty Avoidance culture work slowly and with less initiative (Hofstede and Hofstede 2005).
The role of women in Indonesia today is the outcome of a complex mixture of traditional Indonesian custom (tradisi), Moslem law, and more recent social and political developments In Javanese custom it is noted that the woman has more authority, influence, and responsibility than her husband, and at the same time receives more affection and loyalty. The concentration of both of these features in the female role leaves the male relatively functionless in regard to the internal affairs of the nuclear family (Geertz 1961). Recently there is the factor that Indonesia is now in transition to minimize gender differences in work places. It is shown that women‟s participation in the labor force has increased significantly compared with men‟s. In 1998, the labor force participation growth rate is was much higher for women (3.7 percent per annum) than for man (2.1 percent) (SEAPAT 1998). Although the majority remains in low skilled work in the industrial sector, the fact is congruent with the GLOBE findings, which shows the Gender Egalitarianism practices are in the mid level.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam berurusan dengan Indonesians‟ yang menghindari ketidakpastian, kasus seperti ekspatriat karyawan yang berasal dari negara-negara dengan budaya ketidakpastian penghindaran kuat seperti Jepang, ketika bekerja di lingkungan bisnis Indonesia, yang ditandai dengan lemah ketidakpastian menghindari mereka harus menghormati perilaku etnis besar yang bekerja dengan mereka ini dapat menggagalkan mereka karena biasanya orang-orang dari budaya ketidakpastian penghindaran lemah bekerja perlahan-lahan dan dengan kurang inisiatif (Hofstede dan Hofstede 2005).Peran perempuan di Indonesia hari ini adalah hasil dari campuran kompleks tradisional Indonesia kustom (tradisi), undang-undang Muslim dan perkembangan lebih baru sosial dan politik di Jawa kustom perlu dicatat bahwa perempuan memiliki lebih banyak kekuasaan, pengaruh, dan tanggung jawab dari suaminya, dan pada saat yang sama menerima lebih banyak kasih sayang dan kesetiaan. Konsentrasi kedua fitur tersebut dalam peran perempuan daun laki-laki relatif berfungsi dalam urusan internal keluarga nuklir (Geertz 1961). Baru-baru ini ada faktor yang saat ini Indonesia dalam transisi untuk meminimalkan perbedaan gender di tempat kerja. Itu ditunjukkan bahwa women‟s partisipasi dalam angkatan kerja telah meningkat secara signifikan dibandingkan dengan men‟s. Pada tahun 1998, tingkat pertumbuhan partisipasi angkatan kerja adalah lebih tinggi untuk wanita (3,7 persen per tahun) dari manusia (2,1 persen) (SEAPAT 1998). Meskipun sebagian besar tetap dalam pekerjaan terampil yang rendah di sektor industri, faktanya selaras dengan temuan GLOBE, yang menunjukkan praktik Gender egalitarianisme di tingkat pertengahan.