Close on the brilliant colors of a

Close on the brilliant colors of a middle eastern rug, the center of what seems to be a makeshift “meditation” space. We slowly tilt up to discover the back of Riggan Thomson (55). He is in the proper ‘Lotus’ position, dressed only in tight white briefs and he appears to be meditating deeply. And if all this seems a little odd, it becomes all the more so when you notice that he is levitating almost two feet above the floor. His breath is calm and measured... in and out... in and out. MAN (V.O.) How did we end up here? (Beat.) This place is a fucking dump. We begin to slowly move toward Riggan's back while his measure breathing continues. We see a clock on the wall, ticking. MAN (V.O.) Smells like balls. A slight twitch in Riggan's neck. MAN (V.O.) We don't belong in this shithole. A Skype call shatters the silence. Close on his back, we follow Riggan as he walks over to the computer and answers the call. On the computer screen appears Sam (21), in a pair of Levi's and a Led Zeppelin T-shirt. She has simple and striking good looks, with an edge in her voice and behind her eyes. She stands in a Korean Deli among the flowers, talking to Riggan through her iPhone.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dekat pada warna brilian karpet Timur Tengah, Pusat apa yang tampaknya menjadi ruang darurat "Meditasi". Kita perlahan-lahan memiringkan sampai menemukan belakang Riggan Thomson (55). Dia adalah dalam posisi 'Lotus' yang tepat, hanya mengenakan celana putih ketat dan ia tampaknya menjadi meditasi mendalam. Dan jika semua ini tampak agak aneh, itu menjadi semua lebih jadi ketika Anda melihat bahwa ia adalah melayang hampir dua kaki di atas lantai. Nafasnya tenang dan diukur... dalam dan out... dalam dan keluar. LAKI-LAKI (V.O.) Bagaimana kita berakhir di sini? (Beat.) Tempat ini adalah dump sialan. Kita mulai untuk perlahan-lahan bergerak ke arah Riggan's kembali sementara pernapasan ukuran nya terus berlanjut. Kita melihat jam di dinding, terus berdetak. LAKI-LAKI (V.O.) Bau seperti bola. Kedutan yang sedikit di Riggan di leher. LAKI-LAKI (V.O.) Kami tidak termasuk dalam shithole ini. Skype panggilan pecah keheningan. Dekat telentang, kita mengikuti Riggan ketika ia berjalan ke komputer dan menjawab panggilan. Pada komputer layar muncul Sam (21), di sepasang Levi's dan Led Zeppelin T-shirt. Dia memiliki sederhana dan mencolok terlihat baik, dengan tepi suaranya dan di belakang mata. Dia berdiri di Deli Korea di antara bunga-bunga, berbicara dengan Riggan melalui iPhone-nya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tutup pada warna cemerlang karpet timur tengah, pusat apa yang tampaknya menjadi darurat "meditasi" ruang. Kami perlahan-lahan miring untuk menemukan belakang Riggan Thomson (55). Dia berada di posisi yang tepat 'Lotus' itu, hanya mengenakan celana putih ketat dan ia tampaknya bermeditasi mendalam. Dan jika semua ini tampaknya sedikit aneh, menjadi lebih-lebih ketika Anda melihat bahwa ia melayang hampir dua meter di atas lantai. Napasnya tenang dan diukur ... masuk dan keluar ... masuk dan keluar. MAN (VO) Bagaimana kita berakhir di sini? (Mengalahkan.) Tempat ini adalah dump sialan. Kita mulai perlahan-lahan bergerak ke arah belakang Riggan sementara bernapas ukuran nya terus. Kita melihat jam di dinding, berdetak. MAN (VO) Baunya seperti bola. Sedikit kedutan di leher Riggan itu. MAN (VO) Kami tidak termasuk dalam lubang sialan ini. Panggilan Skype menghancurkan keheningan. Tutup di punggungnya, kita mengikuti Riggan saat ia berjalan ke komputer dan menjawab panggilan. Pada layar komputer muncul Sam (21), di sepasang Levi dan Led Zeppelin T-shirt. Dia memiliki sederhana dan mencolok terlihat baik, dengan tepi dalam suaranya dan di belakang matanya. Dia berdiri di Korea Deli antara bunga-bunga, berbicara dengan Riggan melalui iPhone-nya.