During meiosis, homologous chromoso

During meiosis, homologous chromosomes from each
parent must pair, synapse, and recombine before being
assorted to the gametes. InCaenorhabditis elegans, to find
the correct pairing partner, telomere-led chromosome
movement occurs in a restricted subvolume of the
nucleus. This feature is comparable to the widely
conserved meiotic bouquet, a configuration where telomeres cluster in a limited area at the nuclear periphery.
Chromosomes are moved by cytoskeletal forces transmitted via the SUN/KASH bridge across the nuclear envelope,
and abrogation of movement leads to precocious nonhomologous synapsis. Using live cell imaging, we followed
the movement of matefin/SUN-1 aggregates, which
highlight chromosome ends. Instead of single chromosome ends looking for their homologous partners, we
observed that duplets/multiplets and single chromosome
ends were brought together into ‘‘patches’’ by the
ongoing movement during the leptotene/zygotene stages
of meiosis. Chromosome ends then shuffled through these
patches in search of the correct partner. This study was a
comprehensive analysis of matefin/SUN-1 aggregate dynamics in wild type, knownCaenorhabditis eleganspairing
mutants, and the recombination mutantspo-11; and it
examined the contributions of these genotypes to
leptotene/zygotene chromosome movement.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Selama meiosis untuk membentuk, homolog kromosom dari masing-masingorang tua harus memasangkan, sinaps dan recombine sebelumberbagai macam untuk gamet. InCaenorhabditis elegans, untuk menemukanmitra berpasangan benar, dipimpin telomer kromosomgerakan terjadi di subvolume dibatasi dariinti. Fitur ini sebanding dengan luasdilestarikan bouquet meiotic, konfigurasi yang mana telomere cluster di area terbatas di pinggiran nuklir.Kromosom digerakkan oleh cytoskeletal pasukan yang ditularkan melalui jembatan SUN KASH di amplop nuklir,dan pembatalan gerakan mengarah ke synapsis nonhomologous dewasa sebelum waktunya. Menggunakan pencitraan sel hidup, kami mengikutigerakan matefin/SUN-1 agregat, yangSorot kromosom berakhir. Bukan satu kromosom berakhir mencari mitra yang homolog, kamimengamati bahwa duplets multiplets dan kromosom tunggalberakhir dibawa bersama-sama ke '' patch '' olehgerakan yang berlangsung selama tahap leptotene zygotenedari meiosis untuk membentuk. Kromosom berakhir kemudian berjalan melalui inipatch untuk mencari mitra yang benar. Studi ini adalahanalisis yang komprehensif matefin/SUN-1 agregat dinamika dalam jenis liar, knownCaenorhabditis eleganspairingmutan, dan rekombinasi mutantspo-11; dan itumemeriksa kontribusi ini genotipe untukleptotene zygotene kromosom gerakan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Selama meiosis, kromosom homolog dari setiap
orangtua harus memasangkan, sinaps, dan bergabung kembali sebelum
berbagai macam ke gamet. InCaenorhabditis elegans, untuk menemukan
pasangan pasangan yang benar, kromosom telomer yang dipimpin
gerakan terjadi dalam subvolume terbatas dari
inti. Fitur ini sebanding dengan luas
buket meiosis dilestarikan, konfigurasi mana telomere klaster di daerah terbatas di pinggiran nuklir.
Kromosom digerakkan oleh kekuatan cytoskeletal ditularkan melalui jembatan SUN / KASH di amplop nuklir,
dan pencabutan gerakan mengarah ke dewasa sebelum waktunya sinapsis nonhomolog. Menggunakan pencitraan sel hidup, kami mengikuti
pergerakan matefin / SUN-1 agregat, yang
menyoroti ujung kromosom. Alih-alih kromosom tunggal berakhir mencari mitra homolog mereka, kami
mengamati bahwa duplets / multiplet dan kromosom tunggal
berakhir dibawa bersama-sama ke '' patch '' dengan
gerakan yang sedang berlangsung selama tahap leptotene / zygotene
meiosis. Kromosom ujung kemudian dikocok melalui ini
patch mencari mitra yang benar. Penelitian ini adalah
analisis yang komprehensif dari matefin / SUN-1 agregat dinamika dalam jenis liar, knownCaenorhabditis eleganspairing
mutan, dan rekombinasi yang mutantspo-11; dan
meneliti kontribusi genotipe ini untuk
leptotene / gerakan kromosom zygotene.