“You know, I left a hickey on someo

“You know, I left a hickey on someone’s neck, underneath their collarbone.”
“A hickey…” Changmin touched Yunho’s collarbone, his eyes wide. “You and Jaejoong…” Yunho nodded
and wiped his tears away. “Please don’t tell anybody else.” Yunho practically begged and Changmin
raised an eyebrow. “Jaejoong doesn’t want anyone to know,” Yunho said with pleading eyes and
Changmin knit his eyebrows. “Why doesn’t Jaejoong want anyone to know?” he asked. Yunho sighed as
he leaned back onto the bed, feeling his headache coming back to invade him and nostalgia hitting him.
“I-I don’t know…”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"Anda tahu, saya meninggalkan cupang di leher seseorang, di bawah tulang selangka mereka."
"Cupang ..." Changmin menyentuh tulang selangka Yunho, mata lebar-lebar. "Anda dan Jaejoong ..." Yunho mengangguk
dan mengusap air matanya. "Tolong jangan bilang orang lain." Yunho memohon praktis dan Changmin
mengangkat alis. "Jaejoong tidak ingin ada yang tahu," kata Yunho dengan memohon mata dan
Changmin merajut alisnya. "Mengapa tidak Jaejoong ingin ada yang tahu?" Tanyanya. Yunho mendesah saat
ia bersandar kembali ke tempat tidur, merasa sakit kepalanya kembali menyerang dia dan nostalgia memukul dia.
"ii tidak tahu ..."

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Kau tahu, aku meninggalkan Cupang pada leher seseorang, di bawah tulang selangka mereka."
"Cupang..." Changmin menyentuh Yunho tulang selangka, matanya lebar. "Anda dan Jaejoong..." Yunho mengangguk
dan menyeka matanya pergi. "Tolong jangan katakan orang lain." Yunho praktis memohon dan Changmin
mengangkat alis. Yunho "Jaejoong tidak ingin orang tahu," kata dengan memohon mata dan
Changmin merajut alis nya. "Mengapa tidak Jaejoong ingin orang tahu?" tanyanya. Yunho mendesah sebagai
ia membungkuk kembali ke tempat tidur, merasa sakit datang kembali untuk menyerang dia dan nostalgia memukulinya.
"aku-aku tidak tahu..."