A sociologist today might interpret

A sociologist today might interpret Pareto’s discussion in terms of the more
familiar (albeit still mysterious) concept of opportunity for achievement. Social
stratification researchers customarily assume that achievement opportunity declines
monotonically from the upper strata to the bottom ones. Pareto makes the rather different
claim that opportunity varies nonmonotonically along the social scale, with individuals in the middle strata having greater opportunity than both the lower and
upper strata. This prediction follows logically from Pareto’s attention to the intensity
of social selection as a function of position in the social hierarchy. A less talented
individual born to a high stratum may be as effectively prevented by the absence of
selection from “achieving” the low social status corresponding to his or her limited
endowments as a talented individual born to the lowest strata is prevented from
achieving the high social status corresponding to his or her potential. In both cases,
opportunity for achievement is low, if one understands opportunity as opportunity to
achieve a status commensurate with one’s potential—high or low—given one’s intrinsic
qualities and, thus, as entailing both upward and downward movements in the social
structure (Guo & Stearns, 2002).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Seorang sosiolog hari dapat menafsirkan Pareto diskusi dalam hal yang lebihkonsep akrab (walaupun masih misterius) kesempatan untuk pencapaian. Sosialstratifikasi peneliti lazim berasumsi bahwa pencapaian kesempatan menurunmonotonically dari lapisan atas ke bawah yang. Pareto membuat agak berbedamengklaim bahwa kesempatan bervariasi nonmonotonically sepanjang skala sosial, dengan individu dalam strata yang tengah memiliki kesempatan yang lebih besar dari kedua yang bawah danlapisan atas. Prediksi ini logis dari perhatian Pareto intensitasseleksi sosial sebagai fungsi dari posisi dalam hirarki sosial. Kurang berbakatindividu yang dilahirkan stratum tinggi dapat dicegah secara efektif oleh tidak adanyapilihan dari "mencapai" rendahnya status sosial yang sesuai dengan nya terbatasWakaf sebagai individu berbakat lahir strata yang terendah dicegah darimencapai status sosial yang tinggi sesuai dengan potensi nya. Dalam kedua kasus,kesempatan untuk prestasi rendah, jika salah satu memahami kesempatan sebagai kesempatan untukmencapai status yang sepadan dengan potensi seseorang — tinggi atau rendah — diberikan satu intrinsikkualitas dan, dengan demikian, sebagai entailing gerakan ke atas dan ke bawah dalam sosialstruktur (Guo & Stearns, 2002).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Seorang sosiolog hari ini mungkin menafsirkan diskusi Pareto dalam hal yang lebih
konsep familiar (meskipun masih misterius) kesempatan untuk berprestasi. Sosial
peneliti stratifikasi lazim menganggap bahwa peluang prestasi menurun
monoton dari strata atas dengan yang bawah. Pareto membuat agak berbeda
klaim bahwa peluang bervariasi nonmonotonically sepanjang skala sosial, dengan individu dalam strata menengah memiliki kesempatan lebih besar dari kedua lebih rendah dan
atas strata. Prediksi ini secara logis dari perhatian Pareto dengan intensitas
seleksi sosial sebagai fungsi dari posisi dalam hirarki sosial. Sebuah kurang berbakat
individu lahir ke strata yang tinggi dapat secara efektif dicegah dengan tidak adanya
seleksi dari "mencapai" status sosial yang rendah sesuai dengan nya terbatas
wakaf sebagai individu berbakat yang lahir dengan strata terendah dicegah
mencapai sosial yang tinggi Status sesuai dengan potensi dirinya. Dalam kedua kasus,
kesempatan untuk berprestasi rendah, jika seseorang memahami kesempatan sebagai kesempatan untuk
mencapai status sepadan dengan intrinsik satu potensi tinggi atau rendah yang diberikan seseorang
kualitas dan, dengan demikian, sebagai yang melibatkan gerakan baik atas dan ke bawah dalam sosial
struktur (Guo & Stearns, 2002).