In using science as one of the benc

In using science as one of the benchmarking measures of possible disaster, I run the risk of treating it as a singular monolith and further buttressing its already high economic and social status as a regime of truth. This does not mean that I accept science as objective knowledge (see Jagtenberg and McKie 1997), but that I position it as a field that can frequently make better truth claims in relation to certain kinds of risk than non-scientific disciplines. That said, science remains an imaginative field that is interwoven with other imaginative fields.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Menggunakan ilmu sebagai salah satu langkah pembandingan mungkin bencana, saya menjalankan risiko memperlakukannya sebagai monolit tunggal dan lebih lanjut buttressing status sosial dan ekonomi yang sudah tinggi sebagai sebuah rezim kebenaran. Ini tidak berarti bahwa saya menerima ilmu pengetahuan tujuan (Lihat Jagtenberg dan McKie 1997), tetapi bahwa saya posisi itu seperti ladang yang sering dapat membuat klaim kebenaran lebih baik dalam kaitannya dengan beberapa jenis risiko daripada non-ilmiah disiplin. Yang mengatakan, ilmu pengetahuan tetap bidang imajinatif yang yang terjalin dengan bidang lain imajinatif.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam menggunakan ilmu pengetahuan sebagai salah satu langkah pembandingan bencana mungkin, saya menjalankan risiko memperlakukannya sebagai monolit tunggal dan selanjutnya buttressing status ekonomi dan sosialnya sudah tinggi sebagai rezim kebenaran. Ini tidak berarti bahwa saya menerima ilmu pengetahuan obyektif (lihat Jagtenberg dan McKie 1997), tapi yang saya posisikan sebagai bidang yang sering dapat membuat klaim kebenaran yang lebih baik dalam kaitannya dengan jenis tertentu risiko dari disiplin ilmu non-ilmiah. Yang mengatakan, ilmu tetap medan imajinatif yang terjalin dengan bidang imajinatif lainnya.