Research DesignThe study is a non-e

Research Design
The study is a non-equivalent pre-test/post-test control group design
(Campbell & Stanley, 1963). Normally, schools in Malaysia will arrange
the classes according to students’ achievements and subjects selected.
Hence, it was impossible to run the study using true experimental designs.
So, the researcher picked whole classes of students as samples for the study.
Four classes were chosen from two secondary schools with some similar
characteristics among the students. There were two groups of samples: a
treatment group and a control group. Two classes were selected as the control
group, and another two classes were selected as the treatment group. Samples
in the treatment group learnt the Electrochemistry topic using the IMMPA
EC Lab developed by the researcher. On the other hand, Electrochemistry
was to be taught by a Chemistry teacher using the traditional method for the
students in the control group.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Desain risetStudi adalah bebas-setara dengan pra-test/pasca-test kontrol kelompok desain(Campbell & Stanley, 1963). Biasanya, sekolah menengah di Malaysia akan mengaturkelas-kelas menurut siswa prestasi dan mata pelajaran yang dipilih.Oleh karena itu, ianya mustahil untuk menjalankan studi yang menggunakan desain eksperimental yang benar.Jadi, para peneliti mengambil seluruh kelas siswa sebagai contoh untuk studi.Empat kelas dipilih dari dua sekolah menengah dengan beberapa serupaKarakteristik kalangan mahasiswa. Ada dua kelompok sampel:kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dua kelas dipilih sebagai kontrolkelompok, dan lain dua kelas yang dipilih sebagai kelompok pengobatan. Sampeldalam pengobatan kelompok belajar topik elektrokimia menggunakan IMMPAEC Lab dikembangkan oleh peneliti. Di sisi lain, elektrokimiaini harus diajarkan oleh guru kimia yang menggunakan metode tradisional untuksiswa dalam kelompok kontrol.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan desain non-setara pre-test / kelompok kontrol post-test
(Campbell & Stanley, 1963). Biasanya, sekolah di Malaysia akan mengatur
kelas sesuai dengan prestasi dan pelajaran siswa yang dipilih.
Oleh karena itu, tidak mungkin untuk menjalankan penelitian menggunakan desain eksperimen yang benar.
Jadi, peneliti mengambil kelas seluruh siswa sebagai sampel untuk penelitian.
Empat kelas yang dipilih dari dua sekolah menengah dengan beberapa mirip
karakteristik kalangan mahasiswa. Ada dua kelompok sampel: a
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dua kelas yang terpilih sebagai kontrol
kelompok, dan dua kelas lain dipilih sebagai kelompok perlakuan. Sampel
pada kelompok perlakuan belajar topik Elektrokimia menggunakan IMMPA
EC Lab dikembangkan oleh peneliti. Di sisi lain, Elektrokimia
itu harus diajarkan oleh guru Kimia menggunakan metode tradisional untuk
siswa pada kelompok kontrol.