General information of all the 2258

General information of all the 2258 patients was shown in Table 1. Mean dietary GL was nearly 2-folds in the highest quartile as that of the lowest quartile of the study population. Patients with high GL consumed more carbohydrates and fewer fats than did patients with low GL.Multiple re-gression analysis was used to determine the possi-ble correlation between dietary GL and various blood lipid levels. As shown in Table 2, dietary GL was negatively associated with TC, TG, HDL and LDL cholesterol (P

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Informasi umum dari semua pasien 2258 ditunjukkan dalam tabel 1. Berarti Diet GL adalah hampir 2-lipatan pada Kuartil tertinggi yang Kuartil terendah dari populasi penelitian. Pasien dengan tinggi GL dikonsumsi lebih banyak karbohidrat dan lemak lebih sedikit daripada pasien dengan rendah GL. Beberapa analisis re-gression digunakan untuk menentukan memperbaiki-ble korelasi antara Diet GL dan berbagai tingkat lipid darah. Seperti yang ditunjukkan dalam tabel 2, Diet GL adalah negatif dikaitkan dengan TC, TG, HDL dan LDL kolesterol (P < 0.01).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

informasi umum dari semua 2.258 pasien ditunjukkan pada Tabel 1. Rata-rata makanan GL hampir 2 kali lipat dalam kuartil tertinggi seperti yang dari kuartil terendah dari populasi penelitian. Pasien dengan GL tinggi dikonsumsi lebih banyak karbohidrat dan lemak yang lebih sedikit daripada pasien dengan GL.Multiple rendah analisis ulang gression digunakan untuk menentukan korelasi possi-ble antara tingkat lipid darah GL dan berbagai makanan. Seperti ditunjukkan pada Tabel 2, diet GL berhubungan negatif dengan TC, TG, HDL dan kolesterol LDL (P <0,01).