Formulations will usually include t

Formulations will usually include tentative hypotheses about cause or about what is happening in a person’s life that they are not talking about. Ruddell (1997) says hypotheses may develop even before a person is seen, based on referral data for example, and adds, drawing on Malan (1979), that the building of helpful hypotheses requires empathy and trust, patiently listening for the nature of the ‘fault’, how it developed, what has gone wrong and what should be done. Malan
assumes a malfunctioning system at one end and an expert at the other who diagnoses disorders in people, but, as we saw in the previous chapter, people’s problems are linked to wider systems that may put the problem in the person. For example advertising, or social attitudes or one’s family may put unhelpful thoughts into a person’s mind. Perhaps it is best to leave the term diagnosis to health professionals who infer aetiology from symptoms and for whom it may be helpful to classify disorders, ensuring the correct medicine and the communication of expert knowledge – that is beneficial for the profession as well as the person. Counsellors can retain the term assessment as descriptive of a more collaborative and ongoing process, with much emphasis on finding wider influences and then focusing on resources both within and around the person.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Formulasi biasanya mencakup tentatif hipotesis tentang penyebab atau tentang apa yang terjadi dalam kehidupan seseorang yang mereka tidak berbicara tentang. Ruddell (1997) mengatakan hipotesis dapat mengembangkan bahkan sebelum seseorang dilihat, berdasarkan data arahan misalnya, dan menambahkan, menggambar pada Malan (1979), yang mengharuskan pembangunan berguna hipotesis empati dan percaya, sabar mendengarkan sifat 'kesalahan', bagaimana ia dikembangkan, apa yang salah dan apa yang harus dilakukan. Malanmenganggap sebuah sistem yang rusak di satu ujung dan seorang ahli lain yang mendiagnosis gangguan pada orang, tapi, seperti kita lihat dalam bab sebelumnya, masalah orang yang terhubung ke sistem yang lebih luas yang dapat menempatkan masalah pada orang. Misalnya iklan, atau sikap sosial atau satu keluarga mungkin menempatkan pikiran tidak membantu dalam pikiran seseorang. Mungkin lebih baik untuk meninggalkan diagnosis istilah ke tenaga kesehatan yang menyimpulkan pada etiologi dari gejala dan untuk siapa mungkin akan membantu untuk mengklasifikasikan gangguan, memastikan obat yang benar dan komunikasi pengetahuan pakar – yang bermanfaat bagi profesi serta orang. Konselor dapat mempertahankan penilaian istilah sebagai deskriptif proses yang lebih kolaboratif dan berkelanjutan, dengan banyak penekanan pada menemukan pengaruh yang lebih luas dan kemudian berfokus pada sumber daya baik di dalam dan di sekitar orang.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Formulasi biasanya akan mencakup hipotesis tentatif tentang penyebab atau tentang apa yang terjadi dalam kehidupan seseorang bahwa mereka tidak berbicara tentang. Ruddell (1997) mengatakan hipotesis dapat berkembang bahkan sebelum seseorang terlihat, berdasarkan data rujukan misalnya, dan menambahkan, menggambar pada Malan (1979), bahwa pembangunan hipotesis membantu membutuhkan empati dan kepercayaan, sabar mendengarkan sifat 'kesalahan', bagaimana mengembangkan, apa yang salah dan apa yang harus dilakukan. Malan
mengasumsikan sistem rusak di salah satu ujung dan ahli di lain yang mendiagnosis gangguan pada orang, tapi, seperti yang kita lihat dalam bab sebelumnya, masalah orang yang terkait dengan sistem yang lebih luas yang dapat menempatkan masalah dalam orang tersebut. Misalnya iklan, atau sikap sosial atau keluarga seseorang dapat menempatkan pikiran membantu dalam pikiran seseorang. Mungkin yang terbaik adalah meninggalkan diagnosis jangka untuk profesional kesehatan yang menyimpulkan etiologi dari gejala dan untuk siapa itu mungkin akan membantu untuk mengklasifikasikan gangguan, memastikan obat benar dan komunikasi pengetahuan ahli - yang bermanfaat bagi profesi serta orang . Konselor dapat mempertahankan penilaian jangka deskriptif proses yang lebih kolaboratif dan berkelanjutan, dengan banyak penekanan pada menemukan pengaruh yang lebih luas dan kemudian berfokus pada sumber daya baik di dalam dan di sekitar orang tersebut.