Under the laws of the Code, it was

Under the laws of the Code, it was possible for a number of farmers to take over large estates on a co-op basis. These estates were then managed as common enterprises, or else they were parceled out to individual members of the cooperatives. Document show that the tenant farmers in cooperatives kept strict account of their enterprises. If instead of hiring themselves out to large estate owners, poor farmers were enabled by law to achieve economic freedom and independence, this can certainly be looked upon as an indication that co-op tenant farming could not have been a rare circumstance.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Berdasarkan undang-undang kode, hal itu mungkin untuk sejumlah petani untuk mengambil alih perkebunan besar secara co-op. Perkebunan ini kemudian dikelola sebagai perusahaan umum, atau yang lain mereka telah tersebut dibagi untuk anggota-anggota koperasi. Dokumen menunjukkan bahwa para penyewa petani koperasi dijaga ketat rekening perusahaan mereka. Jika alih-alih mempekerjakan diri mereka sendiri untuk pemilik perkebunan besar, petani miskin diaktifkan oleh hukum untuk mencapai kebebasan ekonomi dan kemerdekaan, ini dapat tentu saja dipandang sebagai indikasi bahwa penyewa co-op pertanian tidak mungkin keadaan langka.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Berdasarkan hukum Kode, itu mungkin bagi sejumlah petani untuk mengambil alih perkebunan besar secara co-op. perkebunan ini kemudian dikelola sebagai perusahaan umum, atau mereka yang dibagi-bagi kepada anggota individu dari koperasi. Dokumen menunjukkan bahwa petani penyewa di koperasi terus akun ketat perusahaan mereka. Jika bukan menyewa diri mereka untuk pemilik perkebunan besar, petani miskin yang diaktifkan oleh hukum untuk mencapai kebebasan ekonomi dan kemandirian, ini tentu dapat dipandang sebagai indikasi bahwa pertanian penyewa co-op tidak bisa menjadi keadaan yang langka.