There has, of course, been no lack

There has, of course, been no lack of alternative approaches, but the one I
wish to draw attention to here is what is often called the Task-based approach. I
would also like to suggest a possible psycholinguistic framework for that
approach. The framework would be that outlined by Vygotsky (1962, 1966,
1978) and his disciples Luria (1976) and Wertsch (1979,1981,1985a, 1985b)
rather than the Neo-behaviourist or Piagetian models which have dominated
educational psychology for so many years.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ada, tentu saja, telah ada kekurangan pendekatan alternatif, tapi yang sayaberharap untuk menarik perhatian di sini adalah apa yang sering disebut pendekatan berbasis tugas. Sayajuga ingin sarankan kerangka psycholinguistic mungkinpendekatan. Kerangka kerja akan menjadi yang digariskan oleh Vygotsky (1962, 1966,1978) dan murid-muridnya Salvador Luria (1976) dan Wertsch (1979,1981, 1985a, 1985b)daripada model Neo-behaviourist atau Piagetian yang telah mendominasipsikologi pendidikan untuk bertahun-tahun.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ada, tentu saja, belum ada kurangnya pendekatan alternatif, tapi yang saya
ingin menarik perhatian di sini adalah apa yang sering disebut pendekatan berbasis Tugas. Saya
juga ingin menyarankan kerangka psikolinguistik kemungkinan untuk itu
pendekatan. Kerangka kerja akan yang digariskan oleh Vygotsky (1962, 1966,
1978) dan murid-muridnya Luria (1976) dan Wertsch (1979,1981,1985a, 1985b)
daripada Neo-behavioris atau Piaget model yang telah mendominasi
psikologi pendidikan untuk begitu banyak tahun.