Fourth, understanding how to integr

Fourth, understanding how to integrate the social, behavioral, and economic
sciences into standards, given how subjects are currently organized in the K-12
system, is especially complex. These fields have typically not been included as part
of the science curriculum and, as noted above, are not represented systematically
in some of the major national-level documents that identify core concepts for K-12
science. Also, many of the topics related to the social, behavioral, and economic
sciences are incorporated into curricula or courses identified as social studies and
may be taught from a humanities perspective. In fact, the National Council for the
Social Studies has a set of National Curriculum Standards for Social Studies that

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Keempat, memahami bagaimana untuk mengintegrasikan sosial, perilaku, dan ekonomiilmu ke dalam standar, mengingat bagaimana mata pelajaran saat ini diatur di K-12sistem, terutama kompleks. Bidang ini biasanya tidak telah dimasukkan sebagai bagianKurikulum Sains dan, sebagaimana dinyatakan di atas, tidak terwakili secara sistematisdi beberapa dokumen tingkat nasional yang besar yang mengidentifikasi konsep inti untuk K-12ilmu. Juga, banyak topik yang terkait dengan sosial, perilaku, dan ekonomiilmu yang dimasukkan ke dalam kurikulum atau kursus yang diidentifikasi sebagai IPS dandapat diajarkan dari perspektif humaniora. Pada kenyataannya, Dewan Nasional untukIlmu sosial memiliki seperangkat standar Kurikulum Nasional untuk studi sosial yang

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Keempat, memahami bagaimana untuk mengintegrasikan sosial, perilaku, dan ekonomi
ilmu ke dalam standar, mengingat betapa mata pelajaran diorganisasikan dalam K-12
sistem, terutama kompleks. Bidang ini telah biasanya tidak dimasukkan sebagai bagian
dari kurikulum sains dan, seperti disebutkan di atas, tidak terwakili secara sistematis
dalam beberapa dokumen tingkat nasional utama yang mengidentifikasi konsep inti untuk K-12
ilmu. Juga, banyak topik yang berkaitan dengan sosial, perilaku, dan ekonomi
ilmu yang dimasukkan ke dalam kurikulum atau kursus diidentifikasi sebagai studi sosial dan
dapat diajarkan dari perspektif humaniora. Bahkan, Dewan Nasional untuk
Ilmu Sosial memiliki seperangkat Standar Kurikulum Nasional untuk Studi Sosial yang