W‘ADAH (PROMISE) AND RELATED MATTER

W‘ADAH (PROMISE) AND RELATED MATTERS

In W‘adah or ‘Ahd, one party binds itself to do some action for the other. ’Ahd generally does
not create legal obligation but in certain cases it becomes legally binding and enforceable.
This is where the promisee has incurred some expenses or taken some liability as a result
of the promise. Contingent promises are also considered binding.
Keeping in mind the intricacies of present-day business, particularly when conducted by
Islamic banks, contemporary scholars have reached the consensus that W‘adah is enforceable
by law until and unless the promisor is not in a position to fulfil it on account of any force
majeure. If nonfulfilment is due to any wilful act of the promisor, he has to make good
the loss to the promisee

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

W'ADAH (JANJI) DAN HAL-HAL TERKAITDalam W'adah atau ' Ahd, salah satu pihak mengikat dirinya untuk melakukan beberapa tindakan yang lain. ' Ahd umumnya melakukantidak membuat kewajiban hukum tetapi dalam kasus tertentu menjadi secara hukum mengikat dan dapat dilaksanakan.Ini adalah mana promisee telah dikeluarkan beberapa biaya atau diambil beberapa kewajiban sebagai akibatnyajanji. Janji-janji kontingen juga dianggap mengikat.Menjaga dalam pikiran seluk-beluk bisnis masa kini, terutama bila dilakukan olehBank Syariah, kontemporer ulama telah mencapai konsensus W'adah dilaksanakanoleh hukum sampai dan kecuali promisor tidak dalam posisi untuk memenuhi itu karena kekuatan apapunmajeure. Jika nonfulfilment karena setiap tindakan disengaja promisor, dia harus membuat baikkehilangan promisee

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

W'ADAH (PROMISE) DAN MASALAH TERKAIT

Di W'adah atau 'Ahd, salah satu pihak mengikatkan diri untuk melakukan beberapa tindakan untuk yang lain. 'Ahd umumnya tidak
tidak menciptakan kewajiban hukum tetapi dalam kasus-kasus tertentu menjadi mengikat secara hukum dan dapat dilaksanakan.
Sinilah promisee telah dikeluarkan beberapa biaya atau mengambil beberapa kewajiban sebagai akibat
dari janji. Janji kontingen juga dianggap mengikat.
Mengingat seluk-beluk bisnis masa kini, terutama ketika dilakukan oleh
bank syariah, ulama kontemporer telah mencapai konsensus bahwa W'adah adalah dilaksanakan
oleh hukum sampai dan kecuali promisor tidak dalam posisi untuk memenuhinya karena setiap kekuatan
majeure. Jika nonfulfilment adalah karena setiap tindakan yang disengaja promisor, ia harus membuat baik
kerugian untuk promisee yang