Coppiced Plantation
Semua model di atas mengevaluasi skenario panen menyediakan bahwa setiap pohon hanya bisa dipanen satu kali dan mengabaikan pohon tumbuh setelah panen. Studi oleh Bailey dan Harjanto (2005), bagaimanapun, menyimpulkan bahwa setelah dipanen, ketinggian rata-rata dan diameter perkebunan coppiced yang berpengaruh nyata lebih besar dari perkebunan benih asal mereka. Biaya yang terkait untuk regenerasi seperti tenaga kerja juga berkurang secara signifikan. Berikut langkah dari latihan ini adalah untuk mengeksplorasi vialibility ekonomi dengan mempertimbangkan perkebunan coppiced. Durasi evaluasi untuk semua model adalah 30 tahun setara dengan sewa tanah jangka panjang rata-rata di Indonesia. Untuk tujuan analisis, biaya pemeliharaan perkebunan coppiced adalah sama dengan kebun bibit-asal dan tidak ada biaya tambahan yang dikenakan untuk membeli benih.
Output valuasi model di atas ditunjukkan pada Tabel 2. Disarankan Model 2-C adalah yang terbaik dalam hal total investasi, tingkat pengembalian internal, dan membayar kembali periode, sedangkan Model 4-C adalah yang terbaik dalam hal aliran cah bersih dengan nilai sekarang bersih pada tingkat diskon dari 12%.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
