Medically unexplained pain is known

Medically unexplained pain is known to be
associated with increased anxiety and
depressive disorders [5, 15, 16]. 44% children
in this study had no such co-morbidity (Table
– IV). Functional nature of pain in such cases
is difficult to establish and confirm. It would
need enough expertise and experience even in
qualified psychiatrists. Such pain has been
called “idiopathic” in a study on 300 children
with chest pain, in which 63.4% had such
idiopathic pain [20]. Co-morbid diagnosis of
conversion disorder was made in only one
patient. Rare co- occurrence of somatoform
and dissociative disorder is reported by Dr
Malhotra in her study on 118 patients [21].
Depression in adults is often associated with
functional pain symptoms. In 17 out of 59
children (28.8 %), mild depressive episode
was detected (Table – IV). The diagnosis was
made clinically with ICD -10 diagnostic
criteria for research. Other disorders were
mainly belonging to neurotic spectrum and
five had Attention Deficit Hyperactivity
Disorder.
Parents of these children suffer poor health
and emotional disorders more commonly than
the general population [3]. So also, these
children with Somatization often have history
of maltreatment from parents [22], which has
been subtly reported by children in this study.
In this study, psychopathology in parents
could be detected in 27 (45.8%) of the
patients.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sakit medis dijelaskan dikenal sebagaiterkait dengan peningkatan kecemasan dangangguan depresif [5, 15, 16]. 44% anakdalam studi ini telah morbiditas tidak seperti rekan (tabel-IV). Fungsional alam rasa sakit dalam kasus-kasus sepertisulit untuk menetapkan dan mengkonfirmasi. Itu akanperlu cukup keahlian dan pengalaman bahkan dalampsikiater berkualitas. Rasa sakit seperti itu telahdisebut "idiopatik" dalam sebuah studi pada 300 anakdengan nyeri dada, di mana 63.4% harus seperti ituidiopatik sakit [20]. Co-mengerikan diagnosiskonversi gangguan dibuat dalam satupasien. Langka co-terjadinya somatoformdan gangguan dissociative dilaporkan oleh DrMalhotra dalam studi pada pasien 118 [21].Depresi pada orang dewasa ini sering dikaitkan dengangejala nyeri fungsional. Dalam 17 dari 59anak-anak (28.8%), episode depresi ringanadalah terdeteksi (tabel-IV). Diagnosisdibuat secara klinis dengan ICD -10 diagnostikkriteria untuk penelitian. Gangguan lain yangterutama milik spektrum neurotik danlima memiliki perhatian defisit hiperaktifGangguan.Orangtua anak-anak ini menderita miskin Kesehatandan gangguan emosional lebih sering daripadapopulasi umum [3]. Demikian juga, inianak-anak dengan Somatization sering memiliki sejarahpenganiayaan dari orangtua [22], yang memilikihalus dilaporkan oleh anak-anak dalam studi ini.Dalam studi ini, psikopatologi di orangtuadapat dideteksi dalam 27 (45.8%) daripasien.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Secara medis nyeri dijelaskan diketahui akan
dikaitkan dengan peningkatan kecemasan dan
gangguan depresi [5, 15, 16]. 44% anak-anak
dalam penelitian ini tidak memiliki co-morbiditas seperti (Tabel
- IV). Sifat fungsional dari nyeri pada kasus seperti
ini sulit untuk membangun dan konfirmasi. Ini akan
membutuhkan keahlian dan pengalaman yang cukup bahkan dalam
psikiater yang berkualitas. Nyeri seperti telah
disebut "idiopatik" dalam sebuah studi pada 300 anak
dengan nyeri dada, di mana 63,4% memiliki seperti
nyeri idiopatik [20]. Diagnosis co-morbid dari
gangguan konversi dibuat hanya dalam satu
pasien. Terjadinya co- langka somatoform
dan gangguan disosiatif dilaporkan oleh Dr
Malhotra dalam penelitiannya pada 118 pasien [21].
Depresi pada orang dewasa sering dikaitkan dengan
gejala nyeri fungsional. Di 17 dari 59
anak (28,8%), episode depresi ringan
terdeteksi (Tabel - IV). Diagnosis
dibuat secara klinis dengan ICD -10 diagnostik
kriteria untuk penelitian. Gangguan lain
terutama milik spektrum neurotik dan
lima memiliki Attention Deficit Hyperactivity
Disorder.
Orang tua dari anak-anak ini menderita kesehatan yang buruk
dan gangguan emosional lebih sering daripada
populasi umum [3]. Begitu juga, ini
anak-anak dengan somatisasi sering memiliki riwayat
penganiayaan dari orang tua [22], yang telah
dipilih secara halus dilaporkan oleh anak-anak dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini, psikopatologi di orang tua
dapat dideteksi pada 27 (45,8%) dari
pasien.