The effect of OEOI on ROA Operation

The effect of OEOI on ROA Operational efficiency is essential for banks to increase the rate of profit to be achieved. One ratio that is commonly used to measure the level of bank efficiency is the ratio of operating expenses to operational income (OEOI). Bank Indonesia as supervisor also use OEOI as an indicator to measure the level of efficiency of a bank. Based on Bank Indonesia Circular Letter No.6/23/DPNP/2005 subject: Rating System for Commercial Banks regulate OEOI ratio range from 94% to 97%. If the bank achieved the ratio of OEOI below 94% then the level of operational efficiency is very good, and vice versa. According to some previous research results stated that the operational efficiency (OEOI) has a positive and significant effect on bank profits as measured by ROA [4,14,20,22,25,27,31]; While the results of another study stated that the operational efficiency has a significant negative effect on bank profits as measured by ROA [10,23,24,26].

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Efek OEOI pada efisiensi operasional ROA sangat penting bagi bank untuk meningkatkan tingkat keuntungan yang akan dicapai. Rasio satu yang sering digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank adalah rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (OEOI). Bank Indonesia sebagai pengawas juga menggunakan OEOI sebagai indikator untuk mengukur tingkat efisiensi dari sebuah bank. Berdasarkan subjek No.6/23/DPNP/2005 Surat Edaran Bank Indonesia: sistem Rating untuk bank-bank komersial mengatur OEOI rasio berkisar dari 94% 97%. Jika bank mencapai rasio OEOI di bawah 94% maka tingkat operasional efisiensi adalah sangat baik, dan sebaliknya. Menurut beberapa penelitian sebelumnya hasil dinyatakan bahwa efisiensi operasional (OEOI) memiliki efek positif dan signifikan pada bank keuntungan yang diukur oleh ROA [4,14,20,22,25,27,31]; Sementara hasil penelitian lain menyatakan bahwa efisiensi operasional memiliki efek negatif signifikan terhadap bank keuntungan yang diukur oleh ROA [10,23,24,26].

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pengaruh BOPO pada efisiensi operasional ROA penting bagi bank untuk meningkatkan tingkat keuntungan yang akan dicapai. Salah satu rasio yang umum digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Bank Indonesia sebagai pengawas juga menggunakan BOPO sebagai indikator untuk mengukur tingkat efisiensi bank. Berdasarkan Surat Edaran Nomor 6/23 / DPNP / 2005 subjek Bank Indonesia: Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum mengatur BOPO kisaran rasio dari 94% menjadi 97%. Jika bank mencapai rasio BOPO di bawah 94% maka tingkat efisiensi operasional sangat baik, dan sebaliknya. Menurut beberapa hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa efisiensi operasional (BOPO) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan bank yang diukur dengan ROA [4,14,20,22,25,27,31]; Sedangkan hasil penelitian lain menyatakan bahwa efisiensi operasional memiliki efek negatif yang signifikan pada keuntungan bank yang diukur dengan ROA [10,23,24,26].