The bedroom.The air seemed fouler,

The bedroom.
The air seemed fouler, thicker, as he followed in the intruder's footsteps.
It was niore than just an imagined sense of evil: it was the smell.
He came to the bedroom door. By now the hairs on the back of his neck
were standin8 straight out. He already knew what he would see inside the
room: he thought he was prepared for it. Yet when he turned on the lights,
the horror assailed him once again, as it had the first time he'd seen this
room.
The blood was now over two days old. The cleaning service had not yet
come in. But even with their detergents and steam cleaners and cans of white
paint, they could never fully erase what had happened here, because the air
itself was permanently imprinted with terror.
You step through the doorway, into this rooni. The curtains are thin, only an
unlined cotton print;, and light from the street lamps shines through the rabric, onro
the bed. Onto the sleeping woman. Surely you ;iiust linger a moment, studying her.
Considering with pleasure the task that lies ahead. Because it is pleasurable ror
you, isn’t it? You are growing iizore and iizore excited. The thrill moves through
your bloodstream like a dru& awakening every nerve, until even your fingertips
are pulsing with anticipation.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kamar tidur.Udara terasa fouler, lebih tebal, ia mengikuti jejak penyusup.Itu niore daripada hanya membayangkan rasa jahat: itu bau.Dia datang ke pintu kamar tidur. Sekarang rambut di belakang leheradalah standin8 langsung keluar. Dia sudah tahu apa yang ia akan melihat di dalamKamar: dia pikir dia siap untuk itu. Namun ketika ia menyalakan lampu,kengerian diserang dia sekali lagi, karena ia telah melihat ini pertama kalinyaKamar.Darah sekarang sudah berusia lebih dari dua hari. Layanan pembersihan tidak belumMasuk. Tetapi bahkan dengan deterjen dan pembersih uap dan kaleng putihcat, mereka bisa pernah sepenuhnya menghapus apa yang telah terjadi di sini, karena udaraitu sendiri secara permanen tercetak dengan teror.Anda melangkah melalui ambang pintu, ke dalam rooni ini. Tirai tipis, hanyatak bergaris cetak kapas, dan bersinar cahaya dari lampu jalan melalui rabric, onrotempat tidur. Ke wanita sedang tidur. Pasti Anda; iiust berlama-lama sejenak, belajar padanya.Mempertimbangkan dengan senang hati tugas yang ada di depan. Karena itu menyenangkan rorAnda, bukan? Anda semakin iizore dan iizore bersemangat. Sensasi bergerak melaluialiran darah Anda seperti Druid & kebangkitan setiap saraf, hingga bahkan ujung jari Andayang berdenyut dengan antisipasi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

. Kamar
tidur. Udara terasa fouler, lebih tebal, karena ia mengikuti jejak si penyusup
itu niore dari sekedar rasa membayangkan kejahatan: itu bau.
Dia datang ke pintu kamar tidur. Sekarang rambut di belakang lehernya
yang standin8 langsung. Dia sudah tahu apa yang akan dia melihat di dalam
kamar: dia pikir dia siap untuk itu. Namun ketika dia menyalakan lampu,
horor diserang dia sekali lagi, karena itu pertama kalinya ia melihat ini
kamar.
Darah itu tua sekarang lebih dari dua hari. Cleaning service belum
datang. Tetapi bahkan dengan deterjen dan pembersih uap dan kaleng putih
cat, mereka bisa tidak pernah sepenuhnya ERASE apa yang terjadi di sini, karena udara
itu sendiri secara permanen tercetak dengan teror.
Anda melangkah melalui pintu, ke rooni ini. Tirai tipis, hanya
katun print bergaris ;, dan cahaya dari lampu jalan bersinar melalui rabric itu, onro
tempat tidur. Ke wanita tidur. Tentunya Anda; iiust berlama-lama sejenak, mengamatinya.
Mengingat dengan kesenangan tugas yang ada di depan. Karena itu menyenangkan RoR
Anda, bukan? Anda tumbuh iizore dan iizore bersemangat. Sensasi bergerak melalui
aliran darah Anda seperti dru & membangkitkan setiap saraf, sampai bahkan ujung jari Anda
yang berdenyut dengan antisipasi.