Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
HUJAN PANAS MENGINTIPGurau dan tawa memecah bersahutan antara beberapa bocah berusia 8 dana 10 tahun di gang kecil tempat mereka tinggal. Terlihat mereka sedang membuat kesepakatan untuk permainan ini sakit dan guratan semangat terpancar dari wajah mereka. Seolah ketakutan Julia bocah cantik menghilang karena kesepian di rumah tak ada teman bermain. Setengah berlari Julia menghampiri para sahabatnya, hingga terlepas sandal jepit warna hijau dari kaki kirinya. Julia berbalik mundur berapa langkah dan menggapai sandal yang tercecer di aspal, lalu berjalan menghampiri para sahabatnya yang memulai bermain kelereng.."Aku bosan utama kelereng. Utama yang lain dong!" Pinta Julia pada Rey, teman tetangga sebelah rumah yang tengah asyik bermain kelereng bersama Udin dan Japot."Pemakaian setelah selesai utama kelereng, Jul. Kau mau utama apa aja kita ikut," jawab Rey sambil melanjutkan bermain.Rey memukul gundukan kelereng yang masih saat pada lingkaran. Japot menyusul, menggunakan jari tengahnya memukul kelereng beradu dengan salah satu kelereng Udin. Pukulan Japot kena sasaran! Akhirnya kelereng Udin terpental dan Japot berhasil mengalahkan Udin. Dan giliran Rey, jagoan kelereng juga habis dipukul Japot dan terlempar di pinggir pembatas geng tepat di tiang listrik..Dengan muka masam Udin mengeluarkan uang seribu untuk membeli kelereng Japot. Karena kelereng s habis, dan hasrat Udin untuk membalas kekalahan semakin besar. Hingga ia tak menghiraukan ajakan Julia bermain petak umpat. Hanya Rey yang berusaha membujuk Julia. Kali ini Rey tak ikut bermain. Selain itu kalah, walau masih ada beberapa kelereng yang ia punya, Rey kasihan terangkai Julia sendirian. Akhirnya ia memutuskan menemani Julia. Mereka berdua hanya terangkai Udin dan bermain Japot."Mudahan Udin kalah lagi!" ucap memperlihatkan Julia sengit terangkai Udin tak hirau dengannya."Hehe... kau kenapa, Jul? Kok bengis gitu liat Udin. Hati-hati pemakaian suka pula nantinya."goda Rey tertawa.Julia mencibir bibir 2 cm ke depan. Rambutnya yang di kepang dua sengaja Rey tarik perlahan. Suatu kebiasaan yang sering Rey lakukan pada Julia..Doa Julia terkabul! Udin harus menahan kekesalan atas kekalahannya yang kedua kali."Asyik! Akhirnya petak utama umpat!" Sorak Julia kegirangan, melompat-lompat, hingga kepang rambutnya menari-nari ke kiri dan kanan."Sialan!" Umpat Udin, lalu ia menarik rambut Julia karena kesal."Nakal kali kau, Din. Awas yah!"ancam Julia."S... s! Ayo petak utama umpat!"ajak Rey menarik pelan tangan Julia."Ayo!" Serempak Udin dan Japot menjawab..Setelah melakukan suitan, akhirnya Udin lagi terkena sialnya, menjadi penjaga tiang listrik sebagai tempat buat Udin menutup mata, biar tak melihat temannya sembunyi di mana. Udin berteriak menghitung angka dari satu sampai sepuluh, sebagai peringatan agar temannya segera sembunyi sampai hitungan sepuluh adalah final hitungan. Rey berlari sembunyi di dekat pagar besar, Japot rela bajunya basah sembunyi di pinggir parit. Dan Julia berlari ke arah rumah kosong..Julia mulai merasakan ada hal aneh dalam rumah kosong ini, ia ingin keluar dari rumah kosong, namun takut ketahuan sama Udin, dan artinya Julia harus gantian jaga. Tak menghiraukan rasa takutnya, Julia melanjutkan menuju ruangan kecil paling pojok kanan. Sepertinya sebuah toilet yang belum jadi. Julia bersembunyi di sana. Keadaan ruangan ini sungguh mencekam, Julia sempat merinding bulu kuduk. Julia merasakan waktu seakan lama, mengapa tak terdengar suara Udin memanggil namanya. Julia penasaran dan ingin keluar ruangan. Dan ternyata, kakinya tak bisa bergerak. Julia menangis dan berteriak..Rey mulai gelisah, dan Udin masih cuek dengan mengambil rumput di selipkan di telinga kanannya. Japot sudah basah kuyup badannya. Tinggal Julia yang belum di temukan. Sebentar lagi azan magrib, mana hujan panas mulai turun. Japot dan Rey mengikuti jejak Udin, mengambil rumput dan menyelipkan di telinga mereka. Menurut mitos orang tua di kampung mereka, jika hujan panas sebaiknya mengambil rumput, buat penangkal gangguan dari hantu hujan panas.."Aku takut Julia kena sembunyikan hantu hujan panas," ucap memperlihatkan Rey bimbang."Syukur! Biar tu anak tau rasa. Itu ikannya suka meledek!"umpat Udin masih kesal.Rey mulai panik, seakan membenarkan ucapan Udin. Karena ia tadi sempat Julia berlari ke arah rumah kosong. Dan Rey tak peduli teriakan Udin memanggil dirinya, ia harus segera menyusul Julia ke rumah kosong itu. Walau ia tahu rumah kosong itu memang angker. Rey berteriak memanggil Julia, dan Julia tersentak, membalas teriakan Rey. Namun sia-sia, Rey tak mendengar sama bikinnya. Julia memukul dinding keras, berharap Rey mendengarnya. Dan Rey berjalan mengelilingi seluruh ruangan, namun Julia tak di temui. Hingga Rey berjalan tepat di ruang kecil di mana Julia bersembunyi. Rey berhenti di situ. Ia membuka pintu ruangan itu, menilik setiap sudut ruangan. Sosok Julia tak ada sama bikinnya. Julia ingin menggapai Rey, namun seperti tak terjamah. Percuma Julia menjadi
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
