The email came through at three fif

The email came through at three fifteen.
Jason Dodd
Mother: Rebecca Esperanto-Dodd
Father: John Dodd
D.O.B. September 2, 1981
Current Address: 2424 Glacier Place, West Folsom, PA
Previous Address: 192 Lenox Ave, Cincinnati, OH
Prior places of occupancy: Room 206, Parks Dormitory, Triton University
No criminal record.
No unpaid tickets.
Moved to Folsom last June. Currently employed with the 34th School district as a behavioral specialist. Vehicle registered in his mother’s name. Home leased through a man by the name of Gregory Lutz. Aside from residing within a couple miles of Ms. Keats, I cannot find any cause for association. How much deeper do you want me to dig?
-D.
Lucian replied via text.
Follow him this evening and see where he goes.
Dugan’s reply was immediate.
Already done. He left work at two forty. I’ve been behind the Toyota since.
Lucian frowned. If Dugan was texting, he was parked.
Where are you now?
The reply took longer than usual and before he read the message, his sour stomach already guessed the answer.
Knights Boulevard. She just got home from work.
“Son of a bitch!” Lucian cursed and stood. His hand shook as he texted Dugan back.
Stay there.
He went to his call log and dialed Evelyn’s number. The call went to voice mail. Shoving his arms into his jacket, he dialed again. Voice mail. “Evelyn, it’s Lucian. Call me as soon as you get this.”
He marched past Seth’s desk and jabbed his thumb into the elevator call button. “I’m going out.”
As he rode the elevator to the ground floor, he seethed with each call to her voice mail. Why wasn’t she answering? Why was that guy back at her place?
He exited the elevator in the cool shade of the underground garage. His keys filled his fingers as his thumb tightened on the fob. The chant of his Mercedes unlocking in the distance was followed by the purr of the automatic start. Folding his body, he slid into the buttery bucket seat and threw the car into gear.
Cutting his turns tight, he belted onto the main road and dug in the console for his shades. It was in the low seventies, so he pressed the control on the dash and the soft top lowered, tucking itself neatly into the compartment above the trunk.
The car sped out of the congested traffic and took back roads toward West Folsom. Sure enough, when he spotted the limo on the corner of Knights Boulevard, the Toyota was only a few spots ahead, parked.
He peeled into the spot, shoving forward the gearshift just before his bumper went into the Toyota’s ass. Jumping out of the car, he pocketed his keys and ignored Dugan’s raised, bushy brow. Enough was enough.
Yes, she was allowed to have friends. Yes, she was allowed to have a life aside from him, no matter how much it made him crazy. Yes, she was entitled to her privacy. But this guy was in her fucking home, her home that consisted of a small cramped space dominated by a kiddie table and a bed. A line had been crossed. She wanted equality . . . He knew she'd never accept the situation if the shoe was on the other foot.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Email datang melalui di tiga lima belas.Jason DoddIbu: Rebecca Esperanto-DoddAyah: John DoddTanggal lahir 2 September 1981Alamat sekarang: tempat 2424 Glacier, West Folsom, PAAlamat sebelumnya: 192 Lenox Ave, Cincinnati, OHSebelumnya tempat hunian: 206 kamar asrama Taman, Triton UniversityTidak ada catatan kriminal.Tak ada tiket yang belum dibayar.Pindah ke Folsom bulan Juni. Saat ini bekerja dengan distrik ke-34 sekolah sebagai spesialis perilaku. Kendaraan terdaftar di nama ibunya. Rumah Disewa melalui seorang pria dengan nama Gregory Lutz. Selain berada dalam beberapa mil dari Ms. Keats, saya tidak dapat menemukan penyebab untuk Asosiasi. Bagaimana jauh lebih dalam apakah kau ingin aku untuk menggali?-D.Lucian menjawab melalui teks.Mengikuti dia malam ini dan melihat mana dia pergi.Dugan's Balasan adalah segera.Sudah dilakukan. Ia meninggalkan bekerja di dua empat. Aku sudah di belakang Toyota sejak.Lucian mengerutkan kening. Jika Dugan texting, ia diparkir.Kamu di mana sekarang?Kalo mengambil lebih lama dari biasanya dan sebelum ia membaca pesan, perutnya asam sudah menebak jawabannya.Ksatria Boulevard. Dia baru pulang dari kerja."Bajingan!" Lucian mengutuk dan berdiri. Tangannya mengguncang sebagai dia texted Dugan kembali.Tinggal di sana.Dia pergi ke log panggilan Nya dan dipanggil darirony nomor. Panggilan pergi ke pesan suara. Mendorong lengannya dalam jaket nya, ia dipanggil lagi. Pesan suara. "Evelyn, itu adalah Lucian. Hubungi saya segera setelah Anda mendapatkan ini."Dia berjalan melewati meja Seth dan Suster ibu jari ke tombol panggil Lift. "Aku akan."Seperti dia naik lift ke lantai dasar, ia kambing yang dimasak dengan masing-masing panggilan ke pesan suara Nya. Mengapa dia tidak menjawab? Mengapa Apakah orang itu kembali pada tempatnya?Ia keluar Lift di bawah naungan sejuk garasi bawah tanah. Kunci nya diisi jarinya sebagai ibu jari yang diperketat pada fob. Nyanyian nya Mercedes membuka di kejauhan diikuti oleh purr otomatis dimulai. Melipat tubuh-Nya, dia meluncur ke dalam ember kursi mentega dan melemparkan mobil ke gigi.Pemotongan ternyata nya ketat, dia Berikat ke jalan utama dan menggali di konsol untuk warna nya. Saat itu pada 1970-an yang rendah, sehingga ia menekan kontrol pada dasbor dan atas lembut yang diturunkan, menyelipkan sendiri dengan rapi ke dalam kompartemen di atas batang.Mobil melaju dari lalu lintas yang padat dan mengambil kembali jalan ke arah barat Folsom. Tentu saja, ketika ia terlihat limusin di sudut Knights Boulevard, Toyota adalah hanya beberapa tempat ke depan, diparkir.Ia dikupas ke tempat, mendorong maju perpindahan gigi sebelum bemper nya pergi ke pantat Toyota. Melompat dari mobil, ia mengantongi nya kunci dan diabaikan Dugan yang lebat, mengangkat alis. Sudah cukup.Ya, dia diperbolehkan untuk memiliki teman-teman. Ya, dia diperbolehkan untuk memiliki kehidupan yang selain dari dia, tidak peduli berapa banyak itu membuatnya gila. Ya, dia berhak privasinya. Tapi orang ini di nya sialan rumah, rumah yang terdiri dari sebuah ruang sempit kecil yang didominasi oleh meja kiddie dan tempat tidur. Sebuah baris telah menyeberang. Dia ingin kesetaraan... Dia tahu dia tidak akan pernah menerima situasi jika Sepatu itu di kaki yang lain.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Email datang melalui tiga lima belas.
Jason Dodd
ibu: Rebecca Esperanto-Dodd
Ayah: John Dodd
D.OB September 2, 1981
Alamat sekarang: 2424 Glacier Place, Barat Folsom, PA
Alamat Sebelumnya: 192 Lenox Ave, Cincinnati, OH
tempat Sebelum hunian: Room 206, Taman Asrama, Triton
Universitas. Tidak ada catatan
kriminal. Tidak ada tiket yang belum dibayar
Pindah ke Folsom Juni lalu. Saat ini bekerja dengan distrik sekolah 34 sebagai spesialis perilaku. Kendaraan terdaftar atas nama ibunya. Rumah disewakan melalui seorang pria dengan nama Gregory Lutz. Selain berada dalam beberapa mil dari Ibu Keats, saya tidak dapat menemukan sebab apapun untuk asosiasi. Berapa banyak lebih dalam kau ingin aku menggali?
-D.
Lucian menjawab melalui teks.
Ikuti dia malam ini dan melihat di mana ia pergi.
Balasan Dugan itu segera.
Sudah dilakukan. Dia meninggalkan pekerjaan di dua puluh. Aku sudah di belakang Toyota sejak.
Lucian mengerutkan kening. Jika Dugan texting, ia diparkir.
Di mana Anda sekarang?
Jawabannya mengambil lebih lama dari biasanya dan sebelum dia membaca pesan, asam lambung nya sudah menduga jawaban.
Knights Boulevard. Dia baru saja pulang kerja.
"Bajingan!" Lucian mengutuk dan berdiri. Tangannya bergetar saat ia mengirim sms Dugan kembali.
Tinggal di sana.
Dia pergi ke log panggilan dan memutar nomor Evelyn. Panggilan pergi ke pesan suara. Mendorong tangannya ke dalam jaketnya, ia keluar lagi. Pesan suara. "Evelyn, itu Lucian. Hubungi saya segera setelah Anda mendapatkan ini.
"Dia berjalan melewati meja Seth dan menusukkan ibu jarinya ke tombol lift panggilan. "Aku akan keluar."
Saat ia naik lift ke lantai dasar, ia mendidih dengan masing-masing panggilan untuk surat suaranya. Mengapa tidak dia menjawab? Mengapa pria kembali di tempatnya?
Dia keluar lift di bawah naungan sejuk dari garasi bawah tanah. Kuncinya diisi jari sebagai ibu jarinya mencengkeram fob. Nyanyian dari Mercedes-nya membuka di kejauhan diikuti oleh mendengkur dari mulai otomatis. Lipat tubuhnya, ia duduk di kursi mentega ember dan melemparkan mobil ke gigi.
Pemotongan bergantian nya ketat, ia berikat ke jalan utama dan menggali di konsol untuk nuansa nya. Saat itu di tahun tujuh puluhan rendah, sehingga ia menekan kontrol pada dasbor dan soft top diturunkan, menyelipkan sendiri rapi ke dalam kompartemen di atas bagasi.
Mobil melaju dari lalu lintas padat dan mengambil kembali jalan menuju Barat Folsom. Benar saja, ketika ia melihat limusin di sudut Knights Boulevard, Toyota hanya beberapa tempat di depan, yang diparkir.
Dia kupas ke tempat, mendorong maju perpindahan gigi sebelum bumper nya masuk ke pantat Toyota. Melompat keluar dari mobil, ia mengantongi kunci dan diabaikan mengangkat, alis lebat Dugan itu. Cukup adalah cukup.
Ya, dia diizinkan untuk memiliki teman. Ya, dia diizinkan untuk memiliki kehidupan selain dari dia, tidak peduli berapa banyak itu membuatnya gila. Ya, dia berhak privasinya. Tapi orang ini berada di sialan rumahnya, rumahnya yang terdiri dari ruang sempit kecil didominasi oleh meja kiddie dan tempat tidur. Sebuah garis telah menyeberang. Dia ingin kesetaraan. . . Dia tahu dia tidak pernah menerima situasi jika sepatu itu di kaki lainnya.