A stimulus that elicits an emotiona

A stimulus that elicits an emotional response is accompanied by a neutral stimulus that does not until eventually the neutral stimulus elicits the emotional response by itself.
Suppose that when you were a child, you experienced feelings of warmth and love when you visited your grandmother.
Suppose also that her house always smelled faintly of mothballs.
Eventually, the smell of mothballs alone will trigger the emotions you experienced during your visits, through the process of classical conditioning.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Stimulus yang memunculkan respons emosional disertai dengan rangsangan netral bahwa apakah tidak sampai akhirnya stimulus netral memunculkan respons emosional dengan sendirinya.Misalnya, bahwa ketika Anda masih anak-anak, Anda mengalami perasaan kehangatan dan kasih ketika Anda mengunjungi nenek Anda. Kira juga bahwa rumahnya selalu berbau samar-samar kapur barus. Akhirnya, bau kapur barus sendirian akan memicu emosi Anda mengalami selama kunjungan Anda, melalui proses klasik Ruangan (AC).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sebuah stimulus yang memunculkan respons emosional disertai dengan stimulus netral yang tidak sampai akhirnya stimulus netral memunculkan respons emosional dengan sendirinya.
Misalkan ketika Anda masih kecil, Anda mengalami perasaan kehangatan dan cinta ketika Anda mengunjungi nenek Anda.
Misalkan juga bahwa rumahnya selalu berbau agak kapur barus.
Akhirnya, bau kapur barus saja akan memicu emosi yang Anda alami selama kunjungan Anda, melalui proses pengkondisian klasik.