Communication of role conception fr

Communication of role conception from the multinational to the expatriate is indicated by the straight arrows in exhibits 4-3 and 4-4. Role conception is also communicated to the role recipient by host-country stakeholder ( e.g., subsidiary employees, host government officials, customers, suppliers, etc.) as shown by the dashed arrows. This, however, crosses a cultural boundary. Role behavior provides the feedback loop, again at two levels: the parent- and host-country stakeholder. Trying to perform to diftering expectation may cause role conflict. If the PCN manager adapts his role behavior according to the role conception communicated in the host environtment, it may conflict with that predetermined at headquarters. Janssens study of expatriate performance indicated that role conflict is likely to result inn situations where the international manager has an understanding of the host-country culture

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Komunikasi konsepsi peran dari multinasional yang asing yang ditunjukkan oleh panah lurus di pameran 4-3 dan 4-4. Peran konsepsi juga disampaikan kepada penerima peran oleh negara tuan rumah stakeholder (misalnya, subsidiari karyawan, pejabat pemerintah tuan rumah, pelanggan, pemasok, dll) seperti yang ditunjukkan oleh panah putus-putus. Ini, namun, melintasi batas budaya. Peran perilaku menyediakan loop umpan balik, lagi pada dua tingkat: orang tua dan warga negara yang bersangkutan. Mencoba untuk melakukan ke diftering harapan dapat menyebabkan konflik peran. Jika Manajer PCN menyesuaikan perilaku peran sesuai dengan konsepsi peran di lingkungan host, itu mungkin bertentangan dengan yang telah ditentukan di markas besar. Janssens studi ekspatriat kinerja ini menunjukkan peran konflik mungkin hasil inn situasi dimana manajer internasional memiliki pemahaman budaya negara tuan rumah

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Komunikasi peran konsepsi dari multinasional untuk ekspatriat yang ditunjukkan oleh anak panah lurus pameran 4-3 dan 4-4. Konsepsi peran juga disampaikan kepada penerima peran oleh negara tuan rumah pemangku kepentingan (misalnya, karyawan anak perusahaan, pejabat pemerintah tuan rumah, pelanggan, pemasok, dll) seperti yang ditunjukkan oleh panah putus-putus. Ini, bagaimanapun, melintasi batas budaya. Perilaku peran memberikan umpan balik, lagi di dua tingkatan: orangtua dan negara tuan rumah pemangku kepentingan. Mencoba untuk melakukan untuk diftering harapan dapat menyebabkan konflik peran. Jika manajer PCN menyesuaikan perilaku perannya sesuai dengan konsepsi peran dikomunikasikan dalam environtment tuan rumah, itu mungkin bertentangan dengan yang telah ditentukan di markas. Studi Janssens kinerja asing menunjukkan bahwa konflik peran yang mungkin mengakibatkan situasi penginapan di mana manajer internasional memiliki pemahaman tentang budaya negara tuan rumah