“Bring them all home and question t

“Bring them all home and question them all carefully!” Grandfather Tang knew that this would not bear any fruit, but decided to hold on to the hopes of a ‘what if’.

As the warhorses galloped forth one after another, the military forces within and outside the city all gathered within their barracks in a state of urgency. The military trumpets of the barracks were blaring out at full force as every soldier maintained the highest state of readiness. They were ready for their superiors to return and accept their orders. Once their orders were received, they would all move out!

Grandpa Jun has gone mad!

These words were not false in the slightest.

By the time Princess Ling Meng sent someone to the Jun Residence, it had already been half a long hour since the assassination attempt took place. Then, Grandpa Jun was reading in his study, his old face was smiling, expressing satisfaction. His grandson had turned over a new leaf. In addition, the level of strength and perseverance that he had shown was far beyond the Young Masters of the noble families in Tianxiang City. None of them were worthy of compare!

Seeing such a hope appear at the moment when the Jun Family was slowly dying, how could Grandpa Jun not feel elated?

As he was feeling highly elated, the Housekeeper Old Pang gently knocked on his door. With a heavy face, he walked in and informed that Princess Ling Meng had sent someone to report a matter to the House Master.

Jun Zhantian immediately had the man sent in. But when he met the man, he saw that the man was covered in blood. This caused Grandpa Jun’s heart to thump; seeing the man’s hesitant manner of speech and eyes that darted to the left and right, Grandpa Jun started to feel a sense of foreboding, his face turning ugly. Old Pang who was standing behind him was wearing a strange expression, causing Jun Zhantian to further feel that something was wrong…

Under the constant pressure of questioning, the bodyguard finally said. “The Third Young Master Jun’s corpse had disappeared…”

It was a simple and short sentence! But for Jun Zhantian, it was like the booming sound of ten thousand thunders from the Nine Heavens roaring out in unison! His body trembled a few times, his face turned pale and the atmosphere around him turned silent in an instant!

Old Pang was surprised, but thankfully he was prepared. He immediately pinched and slapped Grandpa Jun on his chest, allowing Grandpa Jun to recollect himself. The bodyguard trembled as he knelt on the floor, not daring to move in the slightest. Everyone knew how important the debauchee, Jun Moxie was in Grandpa Jun’s heart. Any mistake in dealing with him would end up inviting a terrifying disaster!

After Grandpa Jun recollected himself, he coughed out some blood, his face turning greyish white, his pair of eyes turning dim and hazy. However, his mouth did not lose it strength as it asked in a deep voice. “What exactly happened? Tell me everything slowly; do not miss out on even a single detail.” Even though his voice was low, the words carried a heavy feeling to it, akin to a huge mountain, pressing down with immense force.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"Membawa mereka semua pulang dan mempertanyakan mereka semua hati-hati!" Kakek Tang tahu bahwa ini tidak akan menghasilkan buah apapun, tapi memutuskan untuk berpegang pada harapan yang 'Bagaimana jika'.Sebagai warhorses berlari keluar satu demi satu, pasukan militer dalam dan luar kota semua dikumpulkan dalam barak mereka dalam keadaan mendesak. Sangkakala-sangkakala Barak militer yang menggelegar dengan kekuatan penuh seperti setiap prajurit mempertahankan keadaan tertinggi kesiapan. Mereka sudah siap untuk atasan mereka untuk kembali dan menerima pesanan mereka. Setelah perintah mereka diterima, mereka yang akan semua bergerak!Jun kakek telah gila!Kata-kata itu tidak palsu sedikit pun.Pada saat Ling Meng putri mengirim seseorang ke kediaman Jun, itu sudah setengah jam panjang sejak upaya pembunuhan terjadi. Kemudian, kakek Jun membaca dalam studi, wajahnya lama tersenyum, mengungkapkan kepuasan. Cucunya telah berubah selama daun baru. Selain itu, tingkat kekuatan dan ketekunan yang dia telah menunjukkan adalah jauh melampaui Tuan muda dari keluarga-keluarga mulia di kota Tianxiang. Tidak satupun dari mereka adalah layak untuk membandingkan!Melihat seperti harapan muncul saat ketika keluarga Jun perlahan mati, bagaimana bisa Jun kakek tidak merasa gembira?Karena ia merasa sangat gembira, Pang pengurus rumah tua dengan lembut mengetuk pintu. Dengan wajah berat, ia berjalan di dan diberitahu bahwa putri Ling Meng telah mengutus seseorang untuk melaporkan masalah untuk tuan rumah.Jun Zhantian segera punya orang yang dikirim dalam. Tetapi ketika ia menemui lelaki itu, ia melihat bahwa pria berlumuran darah. Ini disebabkan kakek Jun hati untuk Buk; melihat pria itu ragu-ragu cara berbicara dan mata yang dituju ke kiri dan kanan, kakek Jun mulai merasakan alam mencekam, wajahnya berubah jelek. Pang lama yang berdiri di belakangnya kukenakan ekspresi yang aneh, menyebabkan Jun Zhantian lebih lanjut merasa bahwa sesuatu adalah salah...Di bawah tekanan konstan mempertanyakan, pengawal akhirnya berkata. "Jun Tuan muda ketiga mayat telah menghilang..."Itu adalah kalimat sederhana dan singkat! Tapi untuk Jun Zhantian, itu seperti suara menggelegar sepuluh ribu guruh dari sembilan langit yang menderu bersama-sama! Tubuhnya gemetar beberapa kali, mukanya menjadi pucat dan suasana sekelilingnya berubah diam dalam sekejap!Pang tua terkejut, tapi Untungnya ia disiapkan. Dia segera mencubit dan menampar kakek Jun di dadanya, memungkinkan kakek Jun untuk mengingat dirinya. Pengawal gemetar saat ia berlutut di lantai, tidak berani bergerak sedikit pun. Semua orang tahu betapa pentingnya debauchee, Jun Moxie kakek Jun jantung. Kesalahan dalam berurusan dengan dia akan berakhir mengundang bencana mengerikan!Setelah kakek Jun menjelaskan dirinya, dia batuk darah beberapa, nya wajah berubah abu-abu putih, nya sepasang mata berputar redup dan kabur. Namun, mulutnya tidak kehilangan itu kekuatan seperti bertanya dengan suara yang mendalam. "Apa yang sebenarnya terjadi? Katakan padaku semuanya perlahan; lewatkan di bahkan detail tunggal." Meskipun suaranya rendah, kata-kata membawa perasaan yang berat itu, mirip dengan gunung besar, menekan turun dengan kekuatan yang besar.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Bawa mereka semua rumah dan menanyai mereka semua dengan hati-hati!" Kakek Tang tahu bahwa ini tidak akan berbuah apa-apa, tetapi memutuskan untuk berpegang pada harapan dari 'bagaimana jika'. Sebagai warhorses berlari balik satu demi satu, pasukan militer dalam dan luar kota semua berkumpul dalam barak mereka dalam keadaan mendesak. Terompet militer barak yang menggelegar di kekuatan penuh karena setiap prajurit mempertahankan negara tertinggi kesiapan. Mereka siap untuk atasan mereka untuk kembali dan menerima pesanan mereka. Setelah perintah mereka diterima, mereka akan semua keluar! Kakek Juni sudah gila! Kata-kata ini tidak palsu sedikit pun. Pada saat Putri Ling Meng mengirim seseorang ke Juni Residence, itu sudah setengah jam lama sejak usaha pembunuhan berlangsung. Kemudian, Kakek Juni membaca di ruang kerjanya, wajah tuanya tersenyum, mengungkapkan kepuasan. Cucunya telah diserahkan daun baru. Selain itu, tingkat kekuatan dan ketekunan bahwa ia telah menunjukkan itu jauh melampaui Masters Muda dari keluarga bangsawan di Tianxiang City. Tak satu pun dari mereka yang layak membandingkan! Melihat harapan tersebut muncul pada saat ketika Juni Keluarga perlahan sekarat, bagaimana mungkin Kakek Juni tidak merasa gembira? Karena ia merasa sangat gembira, pengurus rumah tangga Old Pang lembut mengetuk pintunya. Dengan wajah yang berat, ia berjalan di dan diberitahu bahwa Putri Ling Meng telah mengirim seseorang untuk melaporkan suatu hal ke Gedung Guru. Juni Zhantian segera memiliki orang dikirim. Tapi ketika ia bertemu pria itu, ia melihat bahwa orang itu ditutupi darah. Hal ini menyebabkan jantung Kakek Jun berdebar; melihat cara ragu-ragu pria itu berbicara dan mata yang melesat ke kiri dan kanan, Kakek Juni mulai merasakan firasat, wajahnya berubah jelek. Old Pang yang berdiri di belakangnya mengenakan ekspresi aneh, menyebabkan Juni Zhantian untuk lebih merasa bahwa ada sesuatu yang salah ... Di bawah tekanan konstan pertanyaan, pengawal akhirnya berkata. "Mayat Ketiga Tuan Muda Juni telah menghilang ..." Itu adalah kalimat sederhana dan singkat! Tapi untuk Juni Zhantian, itu seperti suara menggelegar dari sepuluh ribu guruh dari Sembilan Surga menderu keluar berbarengan! Tubuhnya bergetar beberapa kali, wajahnya berubah pucat dan suasana di sekelilingnya berubah diam dalam sekejap! Old Pang terkejut, tapi untungnya dia siap. Dia segera mencubit dan menampar Kakek Juni di dadanya, yang memungkinkan Kakek Juni untuk mengingat dirinya. Pengawal gemetar saat ia berlutut di lantai, tak berani bergerak sedikit pun. Semua orang tahu betapa pentingnya orang gasang itu, Juni Moxie berada di jantung Kakek Jun. Setiap kesalahan dalam menangani dia akan berakhir mengundang bencana menakutkan! Setelah Kakek Juni teringat dirinya, ia terbatuk beberapa darah, wajahnya berubah putih keabu-abuan, pasangan nya mata memutar redup dan kabur. Namun, mulutnya tidak kehilangan kekuatan karena bertanya dengan suara berat. "Apa sebenarnya yang terjadi? Ceritakan semuanya perlahan; jangan lewatkan di bahkan satu detail. "Meskipun suaranya rendah, kata-kata membawa perasaan berat untuk itu, mirip dengan gunung besar, menekan dengan kekuatan besar.