behavior. There is a smaller than e

behavior. There is a smaller than expected effect of increasing [S]o on
n
o at [S]o <
K
m, followed by larger than expected effect of
[S]o on
n
o at [S] around
K
m. The example shown in Figure 11 is for positive allosteric kinetic behavior. In some cases, the effect
of [S]o on
n
o is greater than expected at lower [S]o, and then
n
o does not increase as much as [S]o increases. This is negative
allosteric kinetic behavior.
Positive allosteric kinetic behavior was discovered by Monod et al. [80], who subsequently received the Nobel Prize. Koshland
et al. [66] discovered negative allosteric kinetic behavior, and developed methods for distinguishing allosteric behavior from
Michaelis-Menten behavior, including a mathematical verification for occurrence of allosteric behavior.
To distinguish allosteric behavior from Michaelis-Menten behavior, Koshland et al. [66] proposed an equation for measuring
cooperativity:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

tingkah laku. Ada lebih kecil dari yang diharapkan efek meningkatkan [S] o pada
n
o di [S] o <
K
m, diikuti oleh lebih besar dari efek yang diharapkan dari
[S] o pada
n
o di [S] sekitar
K
m. Contoh yang ditunjukkan pada Gambar 11 adalah perilaku kinetik alosterik positif. Dalam beberapa kasus, efek
dari [S] o pada
n
o lebih besar dari yang diharapkan pada rendah [S] o, dan kemudian
n
o tidak meningkat sebanyak [S] o meningkat. Ini adalah negatif
perilaku kinetik alosterik.
Positif perilaku kinetik alosterik ditemukan oleh Monod et al. [80], yang kemudian menerima Hadiah Nobel. Koshland
et al. [66] menemukan perilaku kinetik alosterik negatif, dan mengembangkan metode untuk membedakan perilaku alosterik dari
perilaku Michaelis Menten, termasuk verifikasi matematika untuk terjadinya perilaku alosterik.
Untuk membedakan perilaku alosterik dari perilaku Michaelis Menten, Koshland et al. [66] mengusulkan sebuah persamaan untuk mengukur
kooperatititas: